Vaksinasi Covid19

Kasus Vaksin Kosong di Pluit Berujung Damai, Korban Maafkan Tersangka dan Cabut Laporan

Korban yang disuntik vaksin Covid-19 kosong, sudah memaafkan EO, relawan vaksinatir yang menjadi tersangka.

Penulis: Desy Selviany |
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
EO, vaksinator yang menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong di Sekolah IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, meminta maaf atas kelalaiannya. 

“Saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah keresahan oleh kejadian ini,” ucapnya.

Baca juga: Studi Kemenkes: Dua Dosis Vaksin Sinovac 95 Persen Sanggup Cegah Kematian Lansia Akibat Covid-19

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, perbuatan EO tersebut akibat kelalaian, karena sebelumnya yang bersangkutan telah menyuntikkan vaksin dalam jumlah banyak.

“Jelas ya. Jadi kelalaiannya, berawal memang bahwa yang bersangkutan hari itu dia sudah 599 (suntikan)."

"Dia merasa bahwa dia memang lalai dan dia tidak memeriksa lagi. Itu yang dia sampaikan,” jelasnya.

Menangis Histeris

EO, vaksinator yang menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong di Sekolah IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, meminta maaf atas kelalaiannya.

Ucapan permintaan maaf tersebut diungkapkan EO sembari menangis histeris, saat konferensi pers yang digelar di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).

EO diberi kesempatan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, berbicara di depan awak media.

Baca juga: Sempat Pulih Setelah Diretas, Laman Setkab Dibobol Lagi, Kini Ditutup untuk Pemulihan Keamanan

Seketika itu, EO tidak kuasa untuk menahan tangisnya.

“Saya mohon maaf, terlebih terutama kepada orang tua dan anak yang saya telah vaksin,” ucap EO, sembari mengusap air matanya.

EO mengaku tidak ada niat menyuntikkan vaksin kosong kepada peserta berinisial BLP itu.

Baca juga: Motif Ekonomi Jadi Alasan Dua Remaja Sumatera Barat Retas Website Sekretariat Kabinet

Menurut EO, apa yang dilakukannya murni hasil dari kelalaian saat menjadi vaksinator.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak ada niat apa pun,” kata EO sambil menangis.

“Saya murni hanya ingin membantu menjadi relawan memberikan vaksin,” sambung EO, yang berusaha dikuatkan oleh Polwan di sampingnya, karena terus menangis.

Baca juga: PPKM Lanjut Atau Tidak? Mantan Direktur WHO: Kasus Kematian Naik 3 Kali Lipat

Polisi menetapkan EO, vaksinator yang menyuntikkan vaksin kosong di Sekolah IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai tersangka.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved