Pesan Bima Arya untuk Satpol PP: Ketegasan Tanpa Kasih Sayang Adalah Kezaliman
Kata Bima, ketegasan dan kasih sayang sama-sama dibutuhkan dalam krisis dan kesulitan, khususnya di situasi pandem Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya meminta ketegasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di lapangan, harus disertai rasa kasih sayang.
Satpol PP, katanya, merupakan unit strategis dalam penegakan peraturan daerah.
“Ketegasan tanpa kasih sayang adalah kezaliman, namun kasih sayang tanpa ketegasan adalah kelemahan," ujar Bima saat pelatihan virtual Satpol PP, Sabtu (7/8/2021).
Baca juga: Minta Semua Pihak Bersatu Tangani Pandemi Covid-19, Moeldoko: Kritik Silakan, tapi Jangan Ngaco
Kata Bima, ketegasan dan kasih sayang sama-sama dibutuhkan dalam krisis dan kesulitan, khususnya di situasi pandem Covid-19.
"Para pamong Praja Wibawa harus menegakkan disiplin protokol kesehatan di tengah-tengah keseharian warga, dan pelaku usaha yang bertahan hidup," tuturnya.
Sementara, praktisi komunikasi Risang Rimbatmaja menyampaikan beberapa teori dan prinsip komunikasi dalam pelatihan tersebut.
Baca juga: Jokowi Bakal Targetkan Vaksinasi Covid-19 Hingga 5 Juta per Hari, Bidan Dikerahkan Jadi Vaksinator
Dia bilang, motif utama atau niat dalam berkomunikasi harus jelas.
"Bukankah tujuan kita untuk menyampaikan pesan?"
"Kalaupun harus berbeda pendapat, kita bukan mencari menang, hanya karena berseragam yang gagah,” ulas Risang.
Baca juga: Ray Rangkuti: Perlombaan Menuju 2024 Ada Dua Varian, Capres Baliho dan Capres Kinerja
Peserta diajak membangun sikap mental komunikasi empatik, jangan hanya menindak pelanggar prokes.
“Beri juga apresiasi dan pujian bagi mereka yang memakai masker, mempraktikkan cuci tangan, dan mematuhi jaga jarak,” paparnya.
Mendagri: Jangan Baju Keren tapi Etika dan Perilaku Seperti Preman
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyebut Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tak beda dari preman, jika menggunakan kekerasan saat melakukan penertiban.
Tito meminta Satpol PP bertindak persuasif dibandingkan koersif, dalam menegakkan aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Jangan samakan Satpol PP dengan preman."
Baca juga: Jokowi: PPKM Darurat Diperpanjang Atau Tidak? Putuskan dengan Pikiran Jernih, Jangan Sampai Keliru