Covid19

Satu Bulan Berjuang di ICU, Ini Kisah Seorang Dosen Lahirkan Bayinya Dalam Kondisi Terpapar Covid-19

"Alhamdulilahnya bayi saya tidak ikut terpapar Covid-19. Tapi sedari awal saya tidak dapat menyusuinya bahkan melihat saja tidak," terang Dea.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
Istimewa
Deara Shinta Lestari jalani pemulihan Covid-19 di sebuah rumah sakit di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Mei 2021.   

Selama sebulan Dea berjuang untuk selamat dari virus Sars-Cov2 yang menggerogoti tubuhnya.

Saturasi nafasnya saat itu bahkan sempat mencapai angka 40 persen dari saturasi normal 98 persen.

Setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, ternyata kondisi tubuh Dea belum semerta-merta membaik.

Ia masih harus dirawat di ICU hingga sekira 15 hari kemudian.

Dampak Covid-19 membuat organ tubuhnya digerogoti oleh virus.

Terutama kondisi paru dan sendi-sendi tubuhnya yang masih harus dipulihkan.

"Total sebulan saya dirawat di ICU. Setelah itu saya masih harus dirawat di ruang biasa dan kemudian baru bisa pulang ke rumah," bebernya.

Setelah di rumah, Dea belum dapat mengurus putri semata wayangnya.

Ia masih belum dapat bangun dari tempat tidur. Ia juga dilarang menyusui anaknya karena masih konsumsi obat-obatan keras demi pemulihan fisiknya.

Selama dua bulan berjuang melawan Covid-19, membuat Dea mengetahui betapa bahayanya virus tersebut untuk orang-orangnya yang kondisinya lemah.

Maka dari itu, ia kerap miris setiap kali melihat orang yang abai dengan protokol kesehatan.

"Tolong untuk masyarakat jangan egois. Mungkin tubuh kita bisa kebal dari virus itu. Tapi belum tentu orang di sekeliling kita sama," imbau Dea.  

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved