Berita Bekasi
Bantuan Beras 10 kg Cuma Diberikan 5 kg, Warga Medan Satria Bekasi Kecewa: Tidak Ada Pemberitahuan
Pemotongan tersebut dilakukan pihak lingkungan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada penerima BST.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang berada di lingkungan RT 6 RW 10, Kelurahan Medan Satria, Kecamatan Medan Satria, mengaku adanya pemotongan jatah beras bansos yang seharusnya sebanyak 10 kilo, kini yang dibagikan hanya 5 kilo saja.
Salah satu warga sekitar mengungkapkan, bahwa pemotongan tersebut dilakukan pihak pengurus lingkungan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada penerima BST.
"Alhamdulillah kalau duitnya tidak dipotong, cuman beras yang diterima di potong menjadi 5 kilo yang semulanya 10 kilo," ungkap dia, yang enggan disebutkan namanya, belum lama ini.
Baca juga: Cerita Asni Pengusaha Buku Yasin di Kota Bekasi: Ada Pembeli Datang Sambil Meneteskan Air Mata
Dirinya mengatakan, bahwa sebelumnya tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak RT ataupun RW setempat mengenai pemotongan jatah beras.
"Nah pemotongan itu pas bantuan beras dibagiin, tiba-tiba kok yang didapat 5 kilo doang di situ baru dijelasin yang sisanya untuk warga yang tidak menerima bantuan," ungkapnya.
Ia kecewa atas kebijakan yang dilakukan oleh forum RW di lingkungannya tersebut, sebab pemotongan dilakukan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
Baca juga: Cerita Nenek Saanih dan Warnih Terharu Dapat Beras setelah 9 Bulan Tidak Pernah Kebagian Bansos
"Sebelum dibagiin BST ini seharusnya di omongin dulu dan disepakati. Ya walaupun untuk kebaikan bersama sebaiknya diomongin terlebih dahulu," jelasnya.
Potongan bansos di Depok
Sebelumnya, kabar pemotongan dana bansos juga terjadi di Depok.
Potongan bansos Rp 50.000 di Kota Depok, disebut sebagai donasi untuk ambulance dan kain kafan.
Pengurus RW 05 Kelurahan Beji memberikan klarifikasinya terkait pemotongam bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 50.000.
Ketua Kampung Tangguh Jaya sekaligus Ketua RW 05 Kuseri mengatakan, hal itu bukanlah potongan melainkan hasil kesepakatan dari para pengurus RT dan RW serta maupun pengurus Posko Siaga.
Didampingi para pengurus RT 06 RW 05, Kelurahan Beji, Kuseri mengatakan, pihaknya tidak melakukan pemotongan terhadap dana bansos yang digelontorkan kepada warga terdampak Covid-19.
Dalam video klarfisikasinya itu, Kuseri memaparkan kemana uang Rp 50.000 tersebut digunakan.
"Karena kita punya ambulance yang operasionalnya sangat padat, untuk segera diperbaiki karena turun mesin sehingga perlu biaya banyak. Maka kita sepakat untuk momen yang tepat ini untuk berdonasi," kata Kuseri seperti dikutip dari video klarifikasinya di akun Instagram @depok24jam, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Sarapan Pagi Gratis Bagi Pejuang Jalanan di Kota Depok Disambut Baik oleh Warga dan Pengemudi Ojol
Perbaikan mobil ambulance dikatakan Kuseri lantaran akinya harus diganti.
Selain itu, Rp 50.000 yang dikatakan warga dilakukan pemotongan terhadap bansos juga digunakan untuk persediaan kain kafan gratis bila terjadi bencana.
"Kita punya program yaitu kain kafan gratis kalau ada bencana, jadi, kita kasihkan gratis (kain kafan), itu adalah salah satu terobosan dari kami," papar Kuseri.
Penjelasan ini ditegaskan kembali oleh Kuseri untuk meluruskan informasi yang viral di sosial media bahwa adanya pemotongan terhadap dana bansos yang diterima warga.
"Jadi, kita mengklarifikasi bahwasanya kita tidak memotong, kita mohon donasi untuk perbaikan ambulan dan kain kafan. Jadi, saya bertanggung jawab penuh terhadap pelaporan itu," tutur Kuseri.
Baca juga: Heboh Kertas Bekas Hasil Swab Positif di Depok Jadi Pembungkus Gorengan, Ini Tanggapan Dinkes
Di video tersebut, Kuseri memerlihatkan ambulance yang dimiliki RW 005 yakni berupa mobil minibus bermerk Mazda yang berasal dari donasi warga.
"Ambulance ini dari warga, bukan bantuan dari pemerintah," tandasnya.
Sebelumnya, akun Instagram @depok24jam memosting adanya aduan dari warga terhadap pemotongan dana bansos.
Di mana seharusnya bansos yang diterima Rp 300.000, nyatanya harus dipotong sebesar Rp 50.000.
"Min, kemarin saya antar istri ambil bansos sebesar Rp 600.000. Tapi dipotong Rp 50.000 oleh mereka untuk beli bensin ambulance. Semua orang yang ambil bansos di sana langsung dipotong sebesar Rp 50.000 di RT 6, RW 5 Kelurahan Beji. Saksi banyak, saya tidak boleh merekam di sana," tulis postingan tersebut pada Rabu (28/7/2021) siang.