Berita Bekasi
Bantuan Beras 10 kg Cuma Diberikan 5 kg, Warga Medan Satria Bekasi Kecewa: Tidak Ada Pemberitahuan
Pemotongan tersebut dilakukan pihak lingkungan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada penerima BST.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
Perbaikan mobil ambulance dikatakan Kuseri lantaran akinya harus diganti.
Selain itu, Rp 50.000 yang dikatakan warga dilakukan pemotongan terhadap bansos juga digunakan untuk persediaan kain kafan gratis bila terjadi bencana.
"Kita punya program yaitu kain kafan gratis kalau ada bencana, jadi, kita kasihkan gratis (kain kafan), itu adalah salah satu terobosan dari kami," papar Kuseri.
Penjelasan ini ditegaskan kembali oleh Kuseri untuk meluruskan informasi yang viral di sosial media bahwa adanya pemotongan terhadap dana bansos yang diterima warga.
"Jadi, kita mengklarifikasi bahwasanya kita tidak memotong, kita mohon donasi untuk perbaikan ambulan dan kain kafan. Jadi, saya bertanggung jawab penuh terhadap pelaporan itu," tutur Kuseri.
Baca juga: Heboh Kertas Bekas Hasil Swab Positif di Depok Jadi Pembungkus Gorengan, Ini Tanggapan Dinkes
Di video tersebut, Kuseri memerlihatkan ambulance yang dimiliki RW 005 yakni berupa mobil minibus bermerk Mazda yang berasal dari donasi warga.
"Ambulance ini dari warga, bukan bantuan dari pemerintah," tandasnya.
Sebelumnya, akun Instagram @depok24jam memosting adanya aduan dari warga terhadap pemotongan dana bansos.
Di mana seharusnya bansos yang diterima Rp 300.000, nyatanya harus dipotong sebesar Rp 50.000.
"Min, kemarin saya antar istri ambil bansos sebesar Rp 600.000. Tapi dipotong Rp 50.000 oleh mereka untuk beli bensin ambulance. Semua orang yang ambil bansos di sana langsung dipotong sebesar Rp 50.000 di RT 6, RW 5 Kelurahan Beji. Saksi banyak, saya tidak boleh merekam di sana," tulis postingan tersebut pada Rabu (28/7/2021) siang.