Virus Corona
Anggota DPR Difasilitasi Hotel untuk Isoman, PHRI Jakarta: Tak Banyak Menolong
Jumlah hotel yang ada di DKI Jakarta saat ini sebanyak 990 unit, dan misalnya satu hotel tersedia 100 kamar, maka jumlahnya mencapai 99 ribu kamar.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta menyebut kebijakan fasilitas isolasi mandiri di hotel untuk anggota DPR, tidak berdampak besar terhadap kinerja perhotelan yang saat ini tertekan pandemi Covid-19.
"Tidak akan menolong banyak lah, tidak semua anggota DPR yang isoman."
"Kalau jumlah anggota 500-an, paling hanya 50 orang yang isoman," ujar Ketua BPD PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono saat dihubungi, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Menurun, Wagub DKI: Kita Tidak Boleh Berpuas Diri
Menurut Sutrisno, jumlah hotel yang ada di DKI Jakarta saat ini sebanyak 990 unit, dan misalnya satu hotel tersedia 100 kamar, maka jumlahnya mencapai 99 ribu kamar.
"Jadi mestinya bukan hanya anggota DPR, tapi dibuka untuk yang lebih luas, masyarakat."
"Jadi hotel yang ikut lebih banyak," tuturnya.
Baca juga: Satgas: Jika Sektor yang Sudah Dibuka Tak Taat Protokol Kesehatan, Maka Perlu Dibatasi Lagi
Sutrisno pun mengaku hingga kini belum mengetahui berapa hotel yang telah bekerja sama dengan Sekretariat Jenderal DPR, untuk melayani anggota dewan isolasi mandiri.
"Belum tahu saya yang sudah kerja sama, saya juga baru tahu ini," ucap Sutrisno.
Sebelumnya, Setjen DPR menyediakan fasilitas isolasi mandiri (isoman) bagi para anggota dewan dan seluruh staf yang positif Covid-19.
Baca juga: Anggota DPR Dapat Fasilitas Isoman di Hotel, Aktivis 98: Bukannya Bantu, Malah Jadi Penikmat Bantuan
Hal itu berdasarkan surat bernomor SJ/09596/SetjenDPR RI/DA/07/2021, perihal fasilitas isolasi mandiri untuk anggota dewan yang terpapar Covid-19, dan diteken oleh Sekjen DPR Indra Iskandar.
Saat dikonfirmasi, Sekjen DPR Indra Iskandar membenarkan hal itu.
Dia menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa hotel untuk menyediakan fasilitas isoman tersebut.
Baca juga: Jumlah Pasien Menurun, Keterisian Tempat Tidur di RSDC Wisma Atlet Sudah di Bawah Standar WHO
"Tentu kerja sama kami dengan Ibis dan Oasis."
"Ini pun ya doa kami mudah-mudahan tak ada yang masuk ya."
"Itu kan cuma untuk prepare kami," kata Indra kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).
Baca juga: Aturan Santap di Tempat Maksimal 20 Menit, Anies Baswedan: Makan Secukupnya, Jangan Nongkrong
Indra mengungkapkan, fasilitas isoman di hotel tersebut terkait adanya keluhan dari anggota dewan, lantaran beberapa rumah jabatan DPR di Kalibata dipakai untuk isoman.
Mereka khawatir hal itu akan menimbulkan risiko tinggi penularan Covid-19 di kompleks rumah jabatan anggota DPR.
"Ada beberapa anggota yang saya sampaikan beberapa minggu lalu yang positif tinggal di rumah kompleks Kalibata."
Baca juga: Selain Medan Berat, Kendala Utama Tumpas Teroris MIT Poso Adalah Simpatisan
"Itu juga dikomplain oleh anggota lain karena berisiko menularkan bagi lingkungan."
"Tentu ini menjadi masalah," tuturnya.
Di sisi lain, Indra menjelaskan kerja sama penyediaan fasilitas isoman dengan pihak luar telah diatur dalam surat edaran Dirjen perbendaharaan negara Nomor S-369/PB/2020 dan S-308/PB/2020.
Baca juga: Menkes: Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir Tak Ada yang Benar, Tergantung Kita Patuhi Prokes
"Di poin C disebutkan, dalam hal tidak tersedia mes atau asrama atau wisma K/L atau satker, dapat menggunakan penginapan atau sejenisnya dengan mempertimbangkan ketersediaan dana."
"Tentu kami menjajaki untuk mengantisipasi kalau nanti ada anggota yang positif lagi supaya tidak berada di lingkungan kompleks Kalibata, karena menimbulkan risiko di dalam rumahnya dan di dalam lingkungannya," paparnya.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 556.281 orang per 27 Juli 2021, dan sebanyak 86.835 orang meninggal.
Baca juga: Menkes: Orang Positif Covid-19 Jangan Diaibkan, Nanti Enggak Mau Lapor, Terlambat Masuk Rumah Sakit
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 798.505 (24.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 582.027 (18.0%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 363.148 (11.2%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 286.594 (8.8%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 110.177 (3.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 109.815 (3.4%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 107.045 (3.3%)
RIAU
Jumlah Kasus: 90.670 (2.8%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 78.859 (2.4%)
BALI
Jumlah Kasus: 71.103 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 67.212 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 54.503 (1.7%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 44.547 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 42.604 (1.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 42.537 (1.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 35.829 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 33.258 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 32.316 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 30.970 (1.0%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 25.778 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 23.975 (0.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 22.483 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 22.110 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 20.138 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 19.289 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 18.629 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 18.362 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 17.586 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 16.150 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 15.626 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 13.152 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 9.555 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 7.902 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 7.347 (0.2%). (Seno Tri Sulistiyono)