Aksi Terorisme
Selain Medan Berat, Kendala Utama Tumpas Teroris MIT Poso Adalah Simpatisan
Kapolda menyampaikan, pihaknya berkomitmen menyelesaikan tugas operasi Madago Raya, guna menuntaskan kasus terorisme di Poso.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Penanggung jawab kebijakan operasi (PJKO) Madago Raya Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso, menerima kunjungan kerja Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di Polda Sulteng, Senin (26/7/2021).
Kunjungan kerja Kepala BNPT itu untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Operasi Madago Raya di Kabupaten Poso, dengan menggelar rapat tertutup yang diikuti pejabat BNPT dan pejabat Operasi Madago Raya.
Kapolda menyampaikan, pihaknya berkomitmen menyelesaikan tugas operasi Madago Raya, guna menuntaskan kasus terorisme di Poso.
Baca juga: Menkes: Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir Tak Ada yang Benar, Tergantung Kita Patuhi Prokes
Menurutnya, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tersisa 6 orang, sulit diburu lantaran banyaknya simpatisan yang mendukung gerakan kelompok ini.
"Selain medan yang berat, hal utamanya karena masih adanya simpatisan yang mendukung mereka."
"Kalau mau cepat selesai ya tidak ada simpatisan, dan tidak ada gerakan-gerakan yang mendukung mereka, maka kasus Poso akan cepat selesai," tutur Abdul.
Baca juga: Menkes: Orang Positif Covid-19 Jangan Diaibkan, Nanti Enggak Mau Lapor, Terlambat Masuk Rumah Sakit
Namun, Abdul tidak menjelaskan secara detail identitas simpatisan yang menjadi penyokong kelompok teroris MIT Poso tersebut.
Yang jelas, dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menghentikan radikalisasi.
"Saat ini kelompok terorisme sisa enam orang."
Baca juga: Jokowi: ASN Harus Punya Jiwa Melayani, Bukan Justru Minta Dilayani Seperti Pejabat Zaman Kolonial
"Seandainya enam orang DPO terorisme bisa diselesaikan, tetapi masalah radikalisme dan kontra radikalisme yang harus dilakukan, bagaimana pembangunan infrastruktur dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Poso," ulasnya.
Dalam penindakan DPO teroris Poso, Abdul menyebutkan Satgas Madago Raya lebih mengedepankan tindakan soft, dengan mengimbau DPO terorisme untuk menyerahkan diri.
"Kecuali bila bertemu di lapangan, maka akan terjadi tindakan tegas terukur," jelasnya.
Baca juga: Menkes Minta Orang Positif Covid-19 yang Saturasi Oksigen di Atas 94 Tak Usah Dibawa ke Rumah Sakit
Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, mengapresiasi Satgas Madago Raya yang berhasil melumpuhkan 3 dari 9 buronan teroris MIT Poso.
"Tentunya Ini prestasi yang layak diapresiasi."
Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
Sulawesi Tengah
MIT Poso
Poso
Satgas Madago Raya
Ali Kalora
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar
Kerap Ingin Lukai Diri Sendiri dan Berteriak, Kejiwaan Siti Elina Bakal Diperiksa |
![]() |
---|
Kasus Diambil Alih Densus 88, Siti Elina Bungkam dan Tak Kooperatif Diperiksa Penyidik |
![]() |
---|
Masih dalam Masa Penangkapan, Polisi Belum Tahan Siti Elina, Suami, dan Gurunya |
![]() |
---|
Setelah Suami, Guru Siti Elina Jadi Tersangka Kasus Dugaan Terorisme |
![]() |
---|
Siti Elina Tak Berniat Menyerang, tapi Bakal Perangi Siapapun yang Menghalanginya Bertemu Jokowi |
![]() |
---|