Virus Corona

Mahfud MD: Rumah Sakit Antre, Sekarang Harta dan Jabatan Enggak Ada Gunanya

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 80 ribu.

Tribunnews.com
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, dibutuhkan kebersamaan dan persatuan dari seluruh elemen masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 80 ribu.

Mereka yang meninggal berasal dari berbagai latar belakang.

"Sampai catatan tadi malam mungkin hari ini bertambah lagi."

Baca juga: Novel Baswedan: Dewan Pengawas KPK Terlalu Senior, Mudah Dikelabui Pihak Terperiksa

"Termasuk dari kalangan tokoh agama, kiai, dokter, ilmuwan, pejabat, orang kecil, orang besar."

"Ini yang terjadi sekarang," kata Mahfud kepada para ulama dan tokoh agama se-Jawa Barat, dalam acara silaturahmi secara virtual, Minggu (25/7/2021).

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca juga: Masyarakat Negara Maju dan Berkembang Sama-sama Tolak Pembatasan di Masa Pandemi, Cuma Beda Alasan

Penanganan pandemi, lanjut Mahfud, sama beratnya dengan tahun lalu.

Yang berbeda, tahun lalu pemerintah masih mencari orang yang mau diobati melalui tracing dan testing.

Kini, situasi berbalik, yang ingin diobati banyak, hingga antre di rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.

Baca juga: Varian Delta Hancurkan Optimisme Pelaku Usaha yang Meyakini 2021 Jadi Tahun Pemulihan Ekonomi

Bahkan, saking banyaknya yang ingin diobati, harta serta jabatan sudah tidak berguna atau berpengaruh.

"Nah sekarang, saudara, harta dan jabatan dan sebagainya enggak ada gunanya."

"Karena sekarang sudah pada antre di rumah sakit, enggak dapat tempat."

Baca juga: PHRI Jakarta: Kalau PPKM Berlaku Sampai Dua Atau Tiga Minggu Lagi, Hancur Lah

"Hartanya banyak mau bayar paling mahal, enggak bisa, karena ini (tempat perawatan) sudah ditempati orang, di rumah sakit, begitu banyak orang itu," tutur Mahfud.

Bahkan, orang kaya yang biasa ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan, sekarang tidak bisa, karena negara lain juga menutup pintu.

"Kalau dulu orang punya uang bisa, mau ke Jerman, Singapura, Amerika tinggal milih, sekarang enggak bisa, di sana ditutup, di sini penuh," bebernya.

Baca juga: Luruskan Informasi Sesat, Ahli Imunologi: Tak Ada Vaksin Covid-19 Pakai Virus Hidup, Terlalu Bahaya

Oleh karena itu, kata Mahfud, kini dibutuhkan kebersamaan dan persatuan dari seluruh elemen masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19.

Karena, dalam menangani pandemi yang hampir melanda seluruh negara di dunia tersebut, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 573.908 orang per 25 Juli 2021, dan sebanyak 83.279 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 25 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 792.275 (25.0%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 569.070 (18.0%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 353.940 (11.2%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 277.100 (8.8%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 106.862 (3.4%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 104.778 (3.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 104.,552 (3.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 88.105 (2.8%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 77.248 (2.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 68.711 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 65.704 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 52.067 (1.6%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 43.835 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 41.408 (1.3%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 41.218 (1.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 34.265 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 32.580 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 31.286 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 30.009 (0.9%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 25.076 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 23.416 (0.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 21.813 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 21.724 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 19.103 (0.6%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 18.622 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 18.298 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 18.019 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 17.327 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 15.609 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 15.255 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 12.988 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 9.240 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 7.656 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 7.211 (0.2%). (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved