Virus Corona

Mahfud MD: Masyarakat Takut Mati karena Covid-19 dan karena Ekonomi

Mahfud MD memaparkan, keresahan masyarakat muncul dalam dua bentuk berbeda.

Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, pemerintah melihat ada dua bentuk ketakutan dan keresahan di masyarakat akibat Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, pemerintah melihat ada dua bentuk ketakutan dan keresahan di masyarakat akibat Covid-19.

Hal itu disampaikan Mahfud MD usai rapat inti Polhukam, yang dihadiri Menko Polhukam, Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Komunikasi dan Informatika, Panglima TNI, Jaksa Agung, Kapolri, dan Kepala Staf Presiden.

"Ini baru saja selesai rapat yang pada intinya mencatat hal-hal sebagai berikut."

Baca juga: Wagub DKI: Mari Patuh PPKM dan Protokol Kesehatan, Sudah Enggak Ada Pilihan Lain

"Pemerintah menyadari dan mencatat adanya semacam ketakutan atau keresahan di tengah-tengah masyarakat berkenaan dengan Covid-19."

"Yang trennya terus tidak menentu," ujar Mahfud MD dalam konferensi pers 'Perkembangan Situasi Politik dan Keamanan di Masa Pandemi', yang disiarkan lewat YouTube Kemenko Polhukam, Sabtu (24/7/2021).

Mahfud MD memaparkan, keresahan masyarakat muncul dalam dua bentuk berbeda.

Baca juga: Nadiem Makarim: Anak Kita Harus Bisa Memahami Bukan Hanya Hafal, Mempertanyakan Bukan Cuma Menerima

Pertama, masyarakat takut mati karena Covid-19.

Kedua, masyarakat takut mati karena ekonomi.

"Keresahan itu muncul dalam dua bentuk."

Baca juga: Kabareskrim Duga Oknum Rumah Sakit dan Nakes Mainkan Harga Obat dan Alkes di Masa Pandemi

"Satu, takut mati karena Covid. Kemudian di seberangnya itu takut mati karena ekonomi."

"Jadi anggapan masyarakat kalau kita bersembunyi dari Covid, maka bisa mati secara ekonomi."

"Sementara kalau kita melakukan kegiatan ekonomi, bisa diserang Covid. Itu dilema saudara-saudara," ungkapnya.

Baca juga: Undangan Aksi Jokowi End Game Viral di Medsos, Polisi: Rumah Sakit dan Kuburan Sudah Penuh

Pemerintah, kata Mahfud MD, mencatat ketakutan yang muncul di masyarakat tersebut, dan terus mengikutinya dari waktu ke waktu.

Dia pun mengatakan ketakutan itu harus dihadapi dengan cara saling bekerja sama antara para elemen bangsa. Sebab, Covid-19 adalah musuh bersama.

"Tapi yang terpenting dari itu, dari ketakutan itu, itu harus dihadapi dengan cara kerja sama di antara elemen-elemen bangsa."

Baca juga: Edhy Prabowo Banding Vonis 5 Tahun Bui, Kuasa Hukum Bilang Lebih Pas Dijerat Pasal 11 UU Tipikor

"Seperti tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh kampus, akademisi, tokoh adat dan sebagainya kerja sama, karena ini satu musuh bersama," bebernya.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 569.901 orang per 23 Juli 2021, dan sebanyak 80.598 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 778.521 (25.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 556.181 (18.0%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 343.210 (11.1%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 266.638 (8.7%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 103.063 (3.3%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 101.005 (3.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 100.605 (3.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 85.858 (2.8%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 75.553 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 66.664 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 64.524 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 49.760 (1.6%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 42.526 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 40.117 (1.3%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 40.015 (1.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 32.676 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 31.749 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 30.388 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 28.789 (0.9%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 24.626 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 22.765 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 21.312 (0.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 21.060 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 18.437 (0.6%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 17.825 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 17.778 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 17.710 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 16.927 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 15.075 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 14.718 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 12.792 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 8.890 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 7.414 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 7.103 (0.2%). (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved