Aksi Terorisme

Satgas Madago Raya Kembali Baku Tembak dengan Kelompok MIT Poso, Satu Teroris Tewas

Kontak tembak terjadi di wilayah Desa Tanahlanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah.

istimewa
Satgas Madago Raya kembali terlibat kontak senjata dengan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sabtu (17/7/2021) sekitar pukul 11.30 Wita. 

Ia menyampaikan, kondisi kedua jenazah juga telah membusuk, lantaran sulitnya proses evakuasi jenazah, dan baru berhasil dievakuasi pada hari keempat.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 14 Juli 2021: Suntikan Pertama 38.909.433, Dosis Kedua 15.611.554 Orang

“Kondisi kedua jenazah yang sudah membusuk dikarenakan hari keempat baru berhasil dievakuasi, menyulitkan identifikasi untuk mengetahui identitas kedua jenazah, sehingga diputuskan untuk segera dimakamkan,” terang Bronto.

Ia menuturkan, prosedur identifikasi oleh tim DVI dan Inafis Polda Sulteng sudah sesuai SOP.

Pihak Rumkit Bhayangkara Palu tinggal melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga kedua jenazah.

Baca juga: Ombudsman: Pemerintah Inkonsisten, Pintu Masuk Internasional Masih Dibuka Saat PPKM Darurat

Keluarga kedua jenazah diharapkan kooperatif mendukung identifikasi.

"Apabila sampel DNA dari keluarga kedua jenazah sudah bisa diambil, maka hasilnya paling cepat enam hari akan dapat diketahui identitas kedua jenazah tersebut."

"Dan kepolisian sesegera mungkin akan menyampaikan informasi perkembangannya kepada masyarakat," papar Bronto.

Baca juga: Atasi Rintangan Alam, TNI Akhirnya Sukses Evakuasi Dua Jenazah Teroris MIT dari Pegunungan Tokasa

Sebelumnya, TNI berhasil mengevakuasi dua jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dari Pegunungan Tokasa, Sulawesi Tengah.

Setelah empat hari berupaya, akhirnya Tim Evakuasi Koopsgabsus Tricakti berhasil membawa jenazah dua teroris Poso, yakni Rukli dan Ahmad Panjang, keluar dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Rabu (14/7/2021) pukul 14.30 WITA.

Rintangan alam harus dihadapi para prajurit TNI yang tergabung dalam Koospsgabsus Tricakti, untuk mengevakuasi dua jenazah yang tewas dalam penyergapan pada Minggu (11/7/2021) lalu itu.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Meroket Jadi 129, Jawa Membara, Bali Sumbang Empat

Tidak hanya harus berjibaku melewati lebatnya hutan dan cuaca yang berubah-ubah, mereka pun bahkan sempat membuat rakit untuk menyusuri beberapa arus sungai deras dan rangkaian air terjun, di sekitar Pegunungan Tokasa.

Hingga pada hari keempat evakuasi, tim evakuasi di lapangan yang dipimpin langsung Wapangkoopsgabsus Brigjen TNI Rafael Granada Baay itu diberikan kelancaran.

“Tiga hari sebelumnya tim evakuasi menghadapi banyak rintangan alam, medan dan cuaca yang sering berubah-ubah, mulai dari TKP dan di sepanjang rute evakuasi,” kata Rafael dalam keterangan resmi Puspen TNI, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19: Perpanjangan PPKM Darurat Bukan Tak Mungkin Dilakukan

Sejak Minggu (11/7/2021) Koopsgabsus TNI terus berupaya mengevakuasi jenazah, dengan menurunkan 2 Tim Tricakti dan 1 Tim Chandraca.

Di hari pertama evakuasi, kata Rafael, tim evakuasi hanya dapat bergerak sekitar 600 meter dari TKP, menuju titik penjemputan landing zone darurat yang telah disiapkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved