Idul Adha
Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Mari Hidupkan Sunnah dengan Perbanyak Lafaz Takbir
Mari perbanyak amalan sunnah yang disukai Allah SWT. Apa saja amalan tersebut? Berikut penjelasan Ustadz Syafiq Basalamah
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Ustadz Adi Hidayat alias UAH dalam sebuah tayangan video kajiannya yang diunggah kanal youtube Ceramah Pendek pada 7 Agustus 2017 silam mengatakan, bahwa hukum larangan tersebut adalah sunnah.
"Apabila dilakukan mendapat pahala, tidak dikerjakan pun tidak menjadi dosa. Tapi hanya kehilangan pahala kebaikan," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustad Abdul Somad juga mengatakan hal yang sama tentang hukum larangan potong kuku dan cukur rambut bagi orang yang berkurban.
"Hukumnya itu sunnah. Bukan rukun, bukan syarat bukan wajib," kata UAS yang dikutip dari tayangan video kajiannya, diunggah oleh kanal YouTube Islam Indonesia pada 27 November 2017 silam.
UAS mengatakan, bagi orang yang punya niat berkurban namun tak melaksanakan larangan tersebut, maka kurbannya tetap sah.
Akan tetapi, UAS menyarankan untuk mengikuti larangan tersebut karena memberikan faedah yang baik.
"Ini terapi dari Nabi Saw. Laksanakan, baik,"
"Tapi bagi orang kurban ada yang potong kuku, kurbannya tetap sah. Karena hukumnya sunnah bukan wajib," tambahnya.
Berikut videonya:
9 Dzulhijjah
- Puasa Arafah
- Perbanyak doa di hari Arafah sebaik-bak doa adalah hari Arafah.
- Perbanyak takbir muqayyad yaitu melafalkan takbir setelah shalat 5 waktu maupun shalat sunnah.
Baiknya tetap mendahulukan dzikir setelah shalat kemudian perbanyak takbir.
Ketentuannya untuk wanita melirihkan suara, sedangkan laki-laki mengeraskan suara takbir