Aksi Terorisme
Dua Jenazah Teroris MIT Poso Dimakamkan di Palu, Jasad Membusuk Sulitkan Identifikasi
Dua jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dimakamkan sesuai syariat Islam.
Heli tersebut diterbangkan oleh Pilot Mayor Pnb Budiyono dari Lanud Hasanudin Makassar.
Sekira pukul 14:30 WITA siang ini juga, Rafael memberangkatkan dua jenazah teroris Poso tersebut dari Mayonif 714/SM, ke RS Bhayangkara Polda Sulteng.
Rafael mengatakan, keberhasilan evakuasi jenazah teroris Poso tidak terlepas dari kerja sama semua pihak, yang telah mencurahkan semua tenaga dan pemikiran pasca-penyergapan, serta penghormatan terhadap nilai kemanusiaan.
Baca juga: BIN Gelar Vaksinasi Door to Door di 14 Provinsi, Ada 32 Titik yang Tersebar di 15 Kabupaten/Kota
“Setelah melalui semua perjuangan berat tersebut, kedua jenazah teroris berhasil di evakuasi."
"Langsung diberangkatkan ke RS Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilaksanakan autopsi dan identifikasi lebih lanjut oleh Tim Inafis Satgas Madago Raya,” terang Rafael.
Jejak Bekas Makanan Curian Jadi Petunjuk
Kontak tembak Satgas Madago Raya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, bermula dari laporan warga sekitar.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, Satgas Madago Raya menerima laporan dari warga yang kerap kehilangan makanan di tempat tinggalnya di Desa Tanah Lanto, Torwe, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Peristiwa tersebut diawali dengan adanya informasi seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya, berupa bahan makanan."
Baca juga: Bentrok di Poso, Satgas Madago Raya Tembak Mati Dua Anggota MIT Pimpinan Ali Kalora Cs
"Kemudian atas informasi tersebut tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO teroris Poso," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/7/2021).
Ahmad menuturkan, pasukan Satgas Madago Raya lantas menelusuri jejak bekas makanan kelompok teroris MIT itu di sekitar Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Ketika disergap, mereka melakukan perlawanan menggunakan senjata, kepada pasukan Satgas Madago Raya.
Baca juga: Kabareskrim Minta Produsen Jangan Tarik Obat dari Pasaran Kalau Cuma untuk Sesuaikan HET di Kemasan
"Pasukan tim mengikuti jejak mereka pada Minggu 11 Juli 2021 sekitar pukul 03.00 WIB."
"Para DPO ditemukan dan terhadap kontak tembak serta dilakukan penyergapan yang mengakibatkan dua DPO meninggal dunia atas nama Rukli dan Ahmad Panjang," tuturnya.
Rukli dan Ahmad Panjang dievakuasi di kamp sekitar pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulteng.
Baca juga: Darurat Pandemi Covid-19, Arief Poyuono: Kalau Wiranto Masih Jadi Menkopolhukam Enggak Kayak Gini