Aksi Terorisme
Dari Jejak Bekas Makanan Curian, Satgas Madago Raya Sergap Kelompok Teroris MIT Poso di Hutan
Ia menuturkan, tim Satgas Madago Raya pun telah diterjunkan untuk mengejar kelompok Ali Kalora yang tersisa dan masih buron.
Tim tersebut dipimpin oleh Lettu Inf David Manurung dari Kopassus TNI AD.
Kamp tersebut berada di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Moeldoko Pastikan Pemerintah Kompak Satu Komando Tangani Pandemi Covid-19
Tim Tricakti menyusup mengandalkan unit kecil berkekuatan lima orang, setelah menempuh medan sulit dan hutan lebat.
Dengan kesabaran tinggi serta kecermatan dalam menilai medan yang cukup curam dan terjal, Tim Tricakti berhasil mengendus jejak yang ditinggalkan kelompok MIT, sampai pada titik aman untuk melakukan penyergapan.
Baca juga: Pemerintah Revisi Aturan PPKM Darurat, Resepsi Pernikahan Dilarang
Panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen Richard TH Tampubolon mengungkapkan, tim tersebut merayap pada tengah malam sejauh 500 meter dalam belantara hutan, sebelum beraksi.
“Tim Tricakti berhasil mendekati kamp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan."
"Bahkan seluruh anggota tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA tadi malam, sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA,” kata Richard dalam keterangan resmi Puspen TNI, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Anies Baswedan: Rakyat Harus Percaya Pemerintah, dan Pemerintah Harus Bisa Dipercaya
Sekitar jarak lima meter dari posisi pengintaian Tricakti, lanjut Richard, kamp teroris MIT terlihat agak samar, karena kondisi cuaca gelap disertai hujan.
Lima teroris MIT Poso saat itu dalam posisi sedang istirahat.
Setelah sasaran diyakini, Dantim Tricakti 2 Lettu Inf David Manurung langsung memberikan perintah membuka tembakan, guna melumpuhkan para teroris.
Baca juga: Moeldoko: Jangan Jadi Lalat Politik yang Ganggu Konsentrasi Penanganan Pandemi Covid-19
“Dalam peristiwa penyergapan pagi ini, ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat."
"Dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) diduga ada juga yang melarikan diri,” jelasnya.
Dari tiga orang yang melarikan diri di tengah kegelapan dan hutan lebat tersebut, Richard meyakini ada yang terluka.
Baca juga: Anies Baswedan: Separuh Penduduk Jakarta Pernah Terpapar Covid-19, Mudah-mudahan Kebal
Hal tersebut ia yakini dari bekas ceceran darah yang terlihat di sekitar TKP.
Untuk itu, Richard memohon doa bagi tim di lapangan, serta seluruh prajurit TNI dan Polri yang saat ini masih terus berupaya keras melaksanakan pengejaran.