Eksklusif Warta Kota

Eksklusif Warta Kota, Dirut RSUD Bekas Jelaskan Membludaknya Pasien Covid yang Sempat Viral

Viral RSUD Kota Bekasi didatangi pasien Covid-19 hingga buka tenda di halaman, sebenarnya berapa kapasitasnya?

Wartakotalive/Rangga Baskoro
Dirut RSUD Bekasi Kusnanto Saidi 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Sebanyak delapan tenda darurat berdiri di halaman parkir RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Penambahan tenda dalam rangka menampung para pasien suspek dan positif Covid-19 pascalonjakan kasus yang terjadi sejak awal bulan lalu.

Membludaknya pasien di RSUD Bekasi sempat viral di media sosial.

Saat itu seorang pasien wanita terekam datang menggunakan mobil bak dalam kondisi kritis.

Sebetulnya berapa daya tampung di RSUD Bekasi?

Jurnalis Warta Kota Rangga Baskoro berkesempatan mewawancarai Direktur Utama RSUD Bekasi Kusnanto Saidi.

Kusnanto menjelaskan fasilitas hingga pelayanan yang bakal diberikan kepada warga Bekasi.

Berikut kutipan wawancaranya yang berlangsung, Kamis (1/7) lalu:

Bisa dijelaskan berapa okupansi RSUD Bekasi dalam kondisi normal. Fasilitas yang tersedia di sini apa saja?

Total kapasitas tempat tidur kami ada 600 bed (tempat tidur).

Sejak Covid-19 mewabah pada Maret 2020, Kemenkes (Kementerian Kesehatan) meminta kami memfungsikan sebanyak 40 persen bed untuk perawatan pasien Covid-19 sehingga awalnya terdapat 265 bed khusus (pasien) Covid-19.

Kemudian sejak terjadi lonjakan pada awal Juni 2021 kemarin, kami menambah 100 bed di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) untuk ruang isolasi khusus Covid-19.

Lalu kami juga melakukan penambahan dengan memfungsikan 5 lantai di gendung E sehingga sekarang total terdapat sekitar 400 tempat tidur khusus pasien Covid-19.

Perintah Pak Wali Kota (Bekasi/Rahmat Effendi) sebanyak 75 persen untuk pasien Covid-19. Kami juga mempersiapkan gedung D sebanyak 3 lantai. InsyaAllah bisa masuk 100 bed.

Baca juga: LaporCovid-19 Ungkap 451 Pasien Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Terbanyak di Kota Bekasi

Seiring kasus membludak, RSUD pun mendirikan tenda darurat di area parkir. Bisa dijelaskan perawatan apa saja yang dilayani di sana?

Tenda pada dasarnya berfungsi sebagai tempat triase (Proses identifikasi pasien dan pengambilan keputusan dalam menentukan pasien mana yang berisiko meninggal, berisiko mengalami kecacatan, atau berisiko memburuk keadaan klinisnya apabila tidak mendapatkan penanganan medis segera, dan pasien mana yang dapat dengan aman menunggu).

Triase ada tempat penampungan sementara pasien-pasien sambil menunggu hasil swab PCR yang keluar paling cepat 8 jam setelah pemeriksaan.

Proses triase awalnya kami lakukan di ruang IGD. Sejak kasus melonjak, kami alihkan ke 8 tenda darurat tersebut.

Fasilitasnya sendiri kami sediakan tempat tidur lipat.

Sejak jumlah pasien semakin banyak, kami meletakkan kursi roda sehingga pasien yang tidak dapat tempat tidur, menunggu di kursi roda tersebut.

Beberapa dari mereka yang membutuhkan selang infus dan tabung oksigen juga telah kami berikan.

Baca juga: Hari Pertama Pemberlakuan STRP, Stasiun Bekasi Sepi Calon Penumpang

Bagaimana pembagian tugas tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD saat ini. Apakah jumlahnya mencukupi atau mendapat bantuan dari rumah sakit lain?

Kami sudah minta ke Pak Wali Kota agar menambah perawat, dokter, dan tenaga administrasi lain untuk membantu.

Tenaga kesehatan dengan jumlah pasien yang datang tidak sebanding. Kami minta tenaga relawan, 40 perawat, 10 dokter, dan penambahan lain-lain.

Baca juga: Covid-19 Bekasi Melonjak, PMI Kota Bekasi Kekurangan Persediaan Plasma Konvalesen

Berapa total pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD hingga kini (saat narasumber diwawancarai)?

Pasien Covid-19 yang dirawat di dalam ruang perawatan berkisar 400 orang.

Sedangkan memang ada pasien Covid-19 di tenda darurat.

Dari total 150 pasien di tenda, 80 persennya positif Covid-19. Mereka masih menunggu ketersediaan tempat tidur di dalan RSUD.

Bagaimana dengan pelayanan untuk pasien umum?

Pak Wali Kota sudah meminta agar kami tetap memfungsikan sebanyak 25 persen untuk perawatan pasien umum dari total tempat tidur sebanyak 600 bed.

Masih terus kami layani dengan sebaik-baiknya.

Terakhir, apa pesan Anda untuk warga yang belum terpapar, sudah terpapar, dan sedang menjalani isolasi mandiri?

Kondisi RSUD Bekasi saat ini penuh karena kami adalah salah satu rumah sakit rujukan utama di Jawa Barat sehingga 40 persen yang dirawat adalah pasien berdomisili di luar Kota Bekasi.

Kami sifatnya tidak mungkin menolak pasien, tapi kalau bersedia dirawat dan menunggu di tenda menggunakan kursi roda, silahkan.

Saya juga meminta agar puskesmas juga bisa memilah pasien mana saja yang gejalanya berat atau sedang, agar mengurangi beban keterisian pasien di tenda darurat yang masih menunggu ruang perawatan. (abs/eko)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved