Berita Nasional
Erick Tohir Minta Restu DPR, Ingin Suntik 12 BUMN Dengan Dana PMN Rp72,4 Triliun
Jenis mekanisme terkait permohonan suntikan dana yang diajukan oleh Kementerian BUMN adalah penyertaan modal negara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta restu terkait persetujuan anggaran sebesar Rp72,4 triliun kepada Komisi VI DPR RI untuk menyuntik 12 perusahaan BUMN yang bergerak diberbagai sektor.
Jenis mekanisme terkait permohonan suntikan dana yang diajukan oleh Kementerian BUMN adalah penyertaan modal negara (PMN).
Nantinya dana tersebut akan menjadi bagian dari uang negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.
Dalam paparan Menteri Erick, mayoritas PMN 2022 ditujukan untuk keberlanjutan penyelesaian penugasan dari pemerintah dan juga restrukturisasi.
Baca juga: Pemerintah Klaim Ciptakan 2,6 Juta Lapangan Kerja Baru dan Selamatkan 5 Juta Orang dari Kemiskinan
Baca juga: Masih Banyak Prajurit Butuh Tempat Tinggal, KASAD Diminta Tertibkan Penggunaan Rumah Dinas
Perusahaan yang paling besar mendapatkan PNM di tahun anggaran 2022 adalah PT Hutama Karya (Persero) atau HK, yang sebesar Rp31,3 triliun.
“(Terkait PNM Rp72,44 triliun) untuk penugasan 80 persen, dan restrukturisasi 6,9 persen. Jadi kalau dikumulatifkan 87 persen adalah hal-hal yang tidak bisa terelakan,” ucap Menteri Erick dalam rapat DPR secara daring, Kamis (8/7/2021).
“HK sendiri akan ada (dibutuhkan suntikan) PMN yang sangat besar Rp31 triliun. Ini untuk mendukung pembangunan jalan tol sesuai target yang dicapai,” sambungnya.
Baca juga: Indonesia Masuk Jajaran Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Ini Konsekuensi yang Bakal Dihadapi
Berikut 12 BUMN yang mendapatkan suntikan PMN sebesar Rp72,4 triliun di 2022 dan detail penggunaannya.
1. PT Hutama Karya, jumlah PMN Rp31,35 triliun untuk penugasan pembangunan jalan tol trans sumatera
2. PT Aviasi Pariwisata Indonesia, jumlah PMN Rp9,31 triliun untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi, serta lahan dan penyelesaian proyek Kawasan Ekonomi Khusus.
3. PT PLN, jumlah PMN Rp8,23 trilun untuk membiayai program pendanaan infrastruktur ketenagakerjaan, membangun transmisi gardu induk dan distribusi listrik pedesaan untuk tahun pembangunan 2021-2022
4. PT Bank Negara Indonesia (BNI), jumlah PMN Rp7 triliun untuk pengembangan bisnis dan penguatan modal guna meningkatkan modal tier I dan capital adequacy ratio (CAR).
Baca juga: Polda Metro Bongkar Tempat Penimbunan Obat dan Tabung Oksigen, Tiga Sindikat Dibekuk
5. PT KAI, jumlah PMN Rp4,1 triliun untuk penugasan dukungan dalam rangka menjalankan proyek strategis nasional (PSN) kereta cepat untuk menutup cost overrun.
6. PT Waskita Karya, jumlah PMN sebesar Rp3 triliun untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi.
7. PT BPUI, jumlah PMN Rp2 triliun berkaitan dengan restrukturisasi Jiwasraya yang sampai dengan saat ini sudah selesai seluruh polis per 31 Mei 2021