Vaksinasi Covid19

LaporCovid-19 Pertanyakan Petugas Publik yang Divaksin Jauh Lebih Banyak Ketimbang Nakes

Irma mengungkapkan, nakes yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 justru belum seluruhnya divaksin.

Istimewa
Vaksinisasi Covid-19 massal bagi perantau asal Jawa Tengah berdomisili di Jabodetabek pada tahap pertama ditinjau langsung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Gelanggang Olahraga, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (28/6/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Inisiator LaporCovid-19 Irma Hidayana mengungkapkan, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang divaksin, lebih sedikit ketimbang petugas publik.

Irma mengatakan jumlah ini didapatkan dari situation report yang dirilis WHO.

"Kalau melihat data statistik resmi pemerintah, dan ini disebutkan dalam situation report WHO."

Baca juga: Anies Baswedan: Jakarta Sedang Memasuki Masa Turbulensi, Pasang Sabuk Pengaman dan Tidak Lalu-lalang

"Bahwa tenaga publik, petugas publik, jumlah yang divaksin itu luar biasa tinggi jumlahnya, melampaui target dibandingkan nakes dan lansia," ujar Irma dalam diskusi virtual yang digelar LP3ES, Senin (5/7/2021).

Irma mengungkapkan, nakes yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 justru belum seluruhnya divaksin.

Sedangkan petugas publik justru lebih cepat mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Anies Baswedan Pilih Imunitas Warga Jakarta Terbentuk Lewat Vaksinasi Covid-19 Ketimbang Alami

Padahal, ada sejumlah profesi dalam petugas publik yang menurut Irma, bukan kelompok yang seharusnya mendapatkan prioritas vaksinasi.

"Karena yang dimaksud dengan petugas publik itu macam-macam, ada pedagang, ada selebriti, ada youtuber, ada pekerja kreatif masuk ke situ."

"Kenapa mereka yang bukan kelompok prioritas, mereka yang bukan kelompok rentan terinfeksi mendapatkan vaksin duluan?" Tanya Irma.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri Keberatan, Pemprov DKI Batal Minta Bantuan Kedubes Tangani Pasien Covid-19

Menurut Irma, hal ini melanggar rekomendasi WHO mengenai pelaksanaan vaksinasi kepada kelompok yang paling rentan terinfeksi.

Bahkan, hal itu terdapat dalam peraturan Menteri Kesehatan yang dikeluarkan pada Desember 2020.

"Kita bisa untuk melihat hak kesehatan terhadap tenaga kesehatan yang merupakan garda depan perawatan pasien Covid-19, itu tidak dipenuhi," ucap Irma.

Baca juga: Ini 5 Pelanggaran yang Ditemukan BPOM dalam Produksi Ivermectin Buatan PT Harsen Laboratories

Padahal, kata Irma, angka kematian nakes pada Bulan Juni sangat tinggi.

Sementara, terdapat sejumlah daerah yang jumlah vaksinasi untuk nakes masih sangat rendah.

"Kalau kita lihat situation report dari WHO yang dikeluarkan pada akhir-akhir ini, menunjukkan provinsi-provinsi ini merupakan provinsi nakes yang belum divaksin."

Baca juga: Diminum Sekali Setahun untuk Obati Cacingan, Kepala BPOM: Ivermectin Betul-betul Obat Keras

"Jadi kita lihat Aceh, Papua, Sulawesi Selatan dan lain sebagainya."

"Ini banyak sekali tenaga kesehatan yang belum divaksin," beber Irma.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 32.460.653 (80,45%) penduduk hingga Senin (5/7/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 14.095.900 (34,93%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 3 Juli 2021: Makin Ganas! Pasien Baru Tembus Rekor 27.913 Orang

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Calon Prajurit Vaksinasi 500 Orang per Hari, Panglima TNI: Kamu Lulus, Beberapa Hari Lagi Letnan Dua

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 591.498 (23.4%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 409.376 (17.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 268.727 (11.3%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 180.268 (8.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 80.280 (3.8%)

RIAU

Jumlah Kasus: 72.776 (3.4%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 66.714 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 65.534 (3.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 59.603 (2.7%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 53.207 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 51.889 (2.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 36.980 (1.7%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 36.666 (1.8%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 29.897 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 28.262 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 26.858 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 23.036 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 22.149 (1.0%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 21.192 (1.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 20.436 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 19.610 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 16.629 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 15.686 (0.6%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 14.054 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 13.613 (0.7%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 13.453 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 13.262 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 12.012 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 11.980 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 10.878 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 9.345 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 6.065 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.989 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 5.895 (0.2%). (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved