Persija Jakarta
Bek Persija Jakarta Maman Abdurrahman Ingin Bermain Bersama Anaknya di Level Sepak Bola Profesional
Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, jadi salah seorang pemain andalan di skuad Macan Kemayoran.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Latihan Mandiri
Selain memantau aktivitas para atlet bola tangan DKI Jakarta, Arif harus menyesuaikan program latihan pada anak asuhnya saat diberlakukannya PPKM Darurat.
Meski latihan tetap dilakukan pagi dan sore, namun dengan ditutupnya fasilitas olahraga termasuk tempat berlatih bola tangan membuat pemain hanya berlatih secara mandiri.
Muhamad Arif selaku pelatih kepala PON bola tangan DKI Jakarta menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa mengubah skema dan mode latihan pemain.
"Kami sekarang latihan secara online menggunakan sebuah platform. Jadi latihannya secara live. Itu adalah salah satu strategi kami," kata Arif.
Arif menerangkan bahwa latihan online punya tantangan tersendiri.
Salah satunya berkaitan dengan motivasi atlet.
Baca juga: Manajer Tim Bola Tangan DKI Jakarta Yusmar Edi Memasang Target Satu Medali Emas di PON Papua 2021
Baca juga: Yusmar Edi Manajer Tim Bola Tangan DKI Jakarta Meminta Pemainnya Berlatih Mandiri di Rumah
Baca juga: Manajer PON Bola Tangan DKI Yusmar Edi Minta Pemainnya Tidak Lengah Saat PPKM Darurat Diterapkan
Motivasi atlet berbeda jika latihan secara online dengan latihan langsung bersama tim pelatih.
Selain itu, kondisi tempat tinggal pemain kemungkin besar tidak sama dengan tempat latihan saat tatap muka.
"Luar biasa PR nya. Perlengkapan juga jadi masalah. Sebenarnya kami tim kepelatihan juga meramu sedemikian rupa program latihannya, supaya apa yang kami harapkan bisa tercapai," terang Arif.
Dengan kondisi latihan mandiri, tim pelatih pun lebih fokus kepada penjagaan kondisi fisik pemain, agar tidak menurun.
Meskipun asa keinginan pemain untuk latihan langsung, namun, pihaknya bijak menyikapi kondisi PPKM yang diberlakukan sejak 3 Juli dan 20 Juli mendatang.
"Sebelumnya, PPKM darurat memang sudah ada pengecualian untuk atlet pelatda namun dengan kebijakan PPKM darurat ini semua memanga ditutup tanpa pengecualian. Kami tak boleh patah arang, tetapi bagaimana kami menjaga performa tidak turun," tutur Arif.