Persija Jakarta
Bek Persija Jakarta Maman Abdurrahman Ingin Bermain Bersama Anaknya di Level Sepak Bola Profesional
Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, jadi salah seorang pemain andalan di skuad Macan Kemayoran.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, jadi salah seorang pemain andalan di skuad Macan Kemayoran.
Meski telah berusia 39 tahun, Maman masih mampu tampil di level tertinggi sepak bola Indonesia.
Maman menyebut pola makan dan istirahat teratur serta latihan ekstra sebagai kunci dia bisa tetap bugar di pengujung kariernya.
Namun, ada motivasi tambahan yang membuat Maman tetap ingin bermain sampai saat ini.
"Saya ingin bermain bersama anak-anak di level profesional. Entah, sebagai kawan atau lawan di lapangan hijau,” kata Maman dikutip dari persija.id.
Dua putra tertua Maman kini berusia masing-masing 16 dan 15 tahun.
Baca juga: Masih Jadi Andalan Persija, Maman Abdurrahman Selalu Tambah Latihan, Jaga Pola Makan, dan Istirahat
Baca juga: Gempa Malang Membuat Engkel Bek Persija Maman Abdurrahman Terkilir dan Gagal Hadapi Barito Putera
Baca juga: Bek Persija Jakarta Maman Abdurrahman: Sebenarnya di Persija Bintangnya Cuma Satu di Lambangnya Saja
Sekarang, keduanya bermain di salah satu sekolah sepak bola (SSB) tak jauh dari kediaman Maman di Bekasi, Jawa Barat.
Lantas, kapan kira-kira rencana tersebut bakal terwujud.
"Saya menunggu mereka siap dan melewati proses yang dijalani saat ini untuk mewujudkan cita-cita saya bertanding di kompetisi resmi dengan mereka," ujar Maman.
Namun, Maman belum menuturkan cita-cita tersebut kepada dua buah hatinya.
“Karena saya juga tidak tahu sejauh mana masa depan mereka di sepak bola. Tetapi, saya ingin hasrat itu terwujud,” pungkas Maman.
“Cita-cita itu yang membuat saya tetap bersemangat latihan sampai sekarang. Sebab, jika bermalas-malasan, saya akan memberikan contoh buruk kepada mereka," terang maman.
Libur Latihan
Di sisi lain, pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Jawa-Bali pada 3 Juli-20 Juli 2021.
Salah satu poin dalam PPKM Darurat mewajibkan seluruh kegiatan olahraga - selain seni dan sosial kemasyarakatan - dihentikan sementara waktu guna mencegah penyebarluasan Covid-19.
Hal itu membuat tim sepak bola di Pulau Jawa dan Bali terpaksana menghentikan aktivitas latihan tim.
Persija Jakarta menjadi salah satu tim yang memutuskan untuk off latihan selama penerapan PPKM Darurat.
"Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, kami memutuskan untuk meliburkan tim”, kata Presiden klub Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, dikutip dari persija.id.
Prapanca berujar bahwa pihaknya bisa memaklumi penerapan PPKM Darurat untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19) di Tanah Air.
Baca juga: The Jakmania Bantu Manajemen Persija Jakarta Cari Pemain Baru Karena Banyak Pemain yang Keluar
Baca juga: Kiper Persija Jakarta Yoewanto Beny Stya Merasa Berkembang Setelah Belajar dari Andritany Ardhiyasa
Baca juga: Dwiki Arya Berharap Bekal Pengalaman di Persela Lamongan Bisa Diterapkan di Persija Jakarta
“Demi kepentingan yang lebih besar, kami dapat memahami keputusan pemerintah tersebut,” ujar Prapanca.
“Saya berharap kita dapat bekerja sama mencegah penularan virus corona demi kehidupan sosial dan sepak bola yang lebih baik ke depannya," ucap Prapanca.
Prapanca pun memastikan persiapan Persija tidak akan terganggu menyusul penerapan PPKM Darurat.
Menurut Prapanca, tim pelatih telah memberikan materi latihan kepada setiap pemain untuk diterapkan di kediaman masing-masing.
"Sehingga saat latihan kembali dimulai, mereka tetap dalam keadaan bugar dan siap menyambut kompetisi,” tutur Prapanca.
Putar Otak
Penerapan PPKM Darurat juga membuat pemain bola tangan tim PON DKI Jakarta terpaksa berlatih mandiri.
Alhasil, pelatih bola tangan DKI Jakarta, Muhamad Arif, pun terpaksa memutar otak untuk menjaga kondisi performa pemainnya.
Arif mengatakan bahwa pihaknya telah merombak program dan setelan awal rencana timnya.
"Program kami jadi acak-acakan. Ini menjadi PR berat kami di tim kepelatihan," kata Arif kepada Warta Kota, Selasa (6/7/2021).
"Kalau dibilang merugikan pastilah, karena kami sudah mengatur waktu pemusatan latihan dan uji coba. Semuanya sudah di atur. Ini bukan maunya kami, tetapi kondisi yang membuat seperti ini," ujar Arif.
Enggan larut dalam kekecewaan, Arif menjelaskan bahwa pihaknya fokus mencari solusi untuk menjaga performa dan semangat pemain bola tangan DKI Jakarta.
Dia juga berharap, para pemainnya tetap menjaga kondisi, dan mengurangi kontak langsung dengan orang banyak.
"Latihan harus dilakukan dengan sepenuh hati, jaga makan dan istirahat. Proses tidak akan menghianati hasil," tutupnya.
Pantau Aktivitas Pemain
Tim pelatih bola tangan PON DKI Jakarta mewanti-wanti pemainnya agar tidak keluyuran di masa PPKM Darurat.
Kesehatan pemain jadi fokus pelatih bola tangan DKI Jakarta, karena pergelaran PON Papua 2021 hanya menyisakan tiga bulanan lagi, sehingga berdampak langsung bila ada pemain terpapar Covid-19.
Oleh karena itu, tim pelatih bola tangan DKI Jakarta pun telah meramu trik khusus untuk mengetahui aktivitas pemainnya.
"Kami tim pelatih selalu memantau kegiatan mereka. Jangan sampai ada yang terpapar. Pada jam-jam tertentu, kami akan video call mereka, untuk mengetahui secara langsung keberadaan mereka apakah di luar atau di dalam rumah," ujar Arif.
Baca juga: PPKM Darurat, Tim Bola Tangan DKI Jakarta Terpaksa Berlatih Mandiri
Baca juga: Budi Sumartono Pelatih Tim Putra Bola Tangan DKI Jakarta Optimis Raih Medali Emas
Baca juga: Yusmar Edi Manajer Tim Bola Tangan DKI Jakarta Pasang Target Masuk Final dan Raih Medali Emas
Arif berujar bahwa jika terdapat pemain yang melanggar aturan PPKM Darurat, pihaknya tak sungkan memberikan sanksi tegas.
Menurut Arif, antisipasi yang dilakukan tim pelatih bukan tanpa alasan.
"Kalau ada pemain terpapar, dua atau tiga minggu ke depan, dirinya akan off (absen). Itu akan merugikan tim," ujar Arif.
Arif tidak menampik, PPKM Darurat berdampak tak hanya pada program timnya, melainkan pada semangat pemain.
Namun, Arif menjelaskan pihaknya mesti bijak dan taat akan protokol kesehatan, termasuk mematuhi aturan PPKM darurat.
"Jadi, kami akan hubungi pemain. Jangan sampai mereka jawab di rumah namun ternyata sedang di luar. Itu ada sanksinya," jelas Arif.
Latihan Mandiri
Selain memantau aktivitas para atlet bola tangan DKI Jakarta, Arif harus menyesuaikan program latihan pada anak asuhnya saat diberlakukannya PPKM Darurat.
Meski latihan tetap dilakukan pagi dan sore, namun dengan ditutupnya fasilitas olahraga termasuk tempat berlatih bola tangan membuat pemain hanya berlatih secara mandiri.
Muhamad Arif selaku pelatih kepala PON bola tangan DKI Jakarta menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa mengubah skema dan mode latihan pemain.
"Kami sekarang latihan secara online menggunakan sebuah platform. Jadi latihannya secara live. Itu adalah salah satu strategi kami," kata Arif.
Arif menerangkan bahwa latihan online punya tantangan tersendiri.
Salah satunya berkaitan dengan motivasi atlet.
Baca juga: Manajer Tim Bola Tangan DKI Jakarta Yusmar Edi Memasang Target Satu Medali Emas di PON Papua 2021
Baca juga: Yusmar Edi Manajer Tim Bola Tangan DKI Jakarta Meminta Pemainnya Berlatih Mandiri di Rumah
Baca juga: Manajer PON Bola Tangan DKI Yusmar Edi Minta Pemainnya Tidak Lengah Saat PPKM Darurat Diterapkan
Motivasi atlet berbeda jika latihan secara online dengan latihan langsung bersama tim pelatih.
Selain itu, kondisi tempat tinggal pemain kemungkin besar tidak sama dengan tempat latihan saat tatap muka.
"Luar biasa PR nya. Perlengkapan juga jadi masalah. Sebenarnya kami tim kepelatihan juga meramu sedemikian rupa program latihannya, supaya apa yang kami harapkan bisa tercapai," terang Arif.
Dengan kondisi latihan mandiri, tim pelatih pun lebih fokus kepada penjagaan kondisi fisik pemain, agar tidak menurun.
Meskipun asa keinginan pemain untuk latihan langsung, namun, pihaknya bijak menyikapi kondisi PPKM yang diberlakukan sejak 3 Juli dan 20 Juli mendatang.
"Sebelumnya, PPKM darurat memang sudah ada pengecualian untuk atlet pelatda namun dengan kebijakan PPKM darurat ini semua memanga ditutup tanpa pengecualian. Kami tak boleh patah arang, tetapi bagaimana kami menjaga performa tidak turun," tutur Arif.