Penjualan Tabung Oksigen
Ajeng Batasi Penjualan Tabung Oksigen di Kota Tangerang untuk Pasien Isolasi Mandiri
Ajeng, pedagang alat kesehatan di Kota Tangerang, mencari solusi untuk mengatasi penjualan tabung oksigen. Dia kini hanya melayani pelanggan terbatas.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
Ia mencotohkan pembelian yang ada di tokonya. Dalam satu hari, lebih dari 100 pesanan masyarakat yang menghubunginya.
Jika dirinya tidak membatasi pembelian, maka kelangkaan oksigen akan semakin menjadi.
"Banyak masyarakat yang memiliki penghasilan lebih, sekaligus langsung membeli enam tabung oksigen. Jika tidak diberi batasan pesanan, warga lain yang membutuhkan tidak akan kebagian. Hal inilah yang menyebabkan kelangkaan oksigen saat ini menurut saya," ucapnya.
Melonjaknya kasus harian Covid-19 di Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangeran, Kota Tangsel) dalam dua pekan terakhir tidak hanya berdampak kepada para tenaga kesehatan (nakes) ataupun ketersediaan ruang khusus pasien Covid-19 di Rumah Sakit (RS).
Para pedagang alat kesehatan (alkes) yang berada di wilayah Tangerang Raya juga ikut merasakan dampak dari peningkatan kasus Covid-19 tersebut.
Salah satunya adalah toko Spektrum Medikal yang berada di Perum 2, Kec. Cibodas Baru, Tangerang.
Baca juga: Dokter dan Nakes Kerja Lebih dari 40 Jam per Minggu, Berujung Mudah Terpapar Covid-19
Andri yang merupakan pemilik toko Spektrum Medikal mengeluhkan kelangkaan oksigen, tabung oksigen dan regulator oksigen yang dipesan dari para suplayer.
Padahal dalam dua pekan terakhir, permintaan khususnya isi ulang oksigen dari pelanggan yang datang, meningkat hingga 15 kali lipat dari biasanya.
Dalam sehari Andri dapat menghabiskan 15 hingga 20 tabung besar oksigen yang digunakan untuk mengisi tabung oksigen kecil.
Menurutnya, tanda-tanda kelangkaan persediaan oksigen sudah terjadi sejak 12 hari lalu.
Keterlambatan jadwal pengiriman tabung oksigen besar untuk stok refill, hingga tidak sesuainya pesanan yang datang ketika dipesan sudah menjadi tanda mulai langkanya ketersediaan oksigen.
"Sejak 12 hari lalu kami, kami sudah tidak menyediakan tabung oksigen karena stok di suplayer sudah habis. Lalu, tabung oksigen yang datang tidak sesuai pesanan, misalnya kami pesan 10 tabung berukuran besar, yang di berikan hanya 7 tabung," ujar Andri.
Baca juga: Warganya Meninggal saat Isoman, Wagub DKI : Kami juga Manusia Miliki Kekurangan
Bahkan, para pelanggan yang datang untuk mengisi ulang tabung oksigen berasal dari luar Tangerang.
Selain masyarakat, pelanggan yang datang untuk mengisi ulang tabung oksigen juga berasal dari klinik ataupun puskesmas di sekitar wilayahnya.
Peningkatan permintaan isi ulang tabung dari masyarakat sama meningkatnya dengan permintaan pihak kesehatan yaitu klinik atau puskesmas.