Penjualan Tabung Oksigen
Ajeng Batasi Penjualan Tabung Oksigen di Kota Tangerang untuk Pasien Isolasi Mandiri
Ajeng, pedagang alat kesehatan di Kota Tangerang, mencari solusi untuk mengatasi penjualan tabung oksigen. Dia kini hanya melayani pelanggan terbatas.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Semakin langkanya ketersediaan oksigen di Kota Tangerang, berbagai cara dilakukan para pedagang isi ulang oksigen, agar penjualan oksigen tepat sasaran.
Ajeng misalnya, ia menjadi pedagang alat kesehatan (Alkes) sudah sejak tahun 2015 lalu.
Seiring kenaikan kasus positif Covid-19 di Tangerang, permintaan pelanggan pun ikut meningkat.
Baca juga: Jane Shalimar Masih Tak Sadarkan Diri saat Saturasi Oksigen Mulai Naik
Sejak awal pandemi pada Maret tahun lalu, penjualan keperluan oksigen dilakukan terbuka bagi masyarakat umum, untuk membantu masyarakat yang memerlukankan.
Tetapi, semenjak dua pekan terakhir permintaan alat kesehatan melonjak pesat, bahkan hingga tidak terkira presentasenya.
Imbasnya, kelangkaan alat kesehatan seperti ventilator sudah seminggu terakhir sama sekali tidak dijual, karena kekosongan barang dari suplayer yang biasa menjadi tempat pengambilan barangnya.
"Untuk ketersediaan barang, saya bergantung sama pabrik, bila pabrik masih sanggup mengirimkan pesanan, pasti akan saya masih layani," ujar Ajeng, Kamis (1/72021).
Untuk mengatasinya, kini Ajeng hanya melayani pelanggan yang dirawat di rumah.
Baca juga: Kadin Kabupaten Bogor Serahkan Bantuan Tabung Oksigen dan Peti Jenazah karena Covid-19 Melonjak
Pelanggan yang ingin memesan oksigen, dapat menghubungi melalui telepon.
Setelah itu, Ajeng menugaskan karyawan untuk mengantar pesanan ke alamat yang sudah diberikan.
Meski begitu, Ajeng masih melayani pelanggannya dari tiga klinik di sekitar rumah.
Salah satu klinik yang masih menjadi langganan Ajeng adalah Klinik Binong, Tangerang.
"Usaha saya lebih dikhususkan bagi pasien yang dirawat di rumah atau homecare. Baik itu pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri atau bukan," kata Ajeng.
Menurutnya, kelangkaan oksigen yang terjadi saat ini disebabkan oleh kurangnya edukasi yang diberikan para penjual kepada pembeli.
Ia menilai pedagang terlalu bebas menjual tabung dan isi ulang oksigen kepada seluruh masyarakat tanpa diberi batas maksimal pembelian.
Baca juga: Polda Metro Ancam Tindak Tegas Oknum yang Timbun dan Naikkan Harga Tabung Oksigen