Virus Corona
LaporCovid-19: Tiga Pasien Meninggal karena Tidak Kebagian Ruang ICU pada 14-25 Juni 2021
Bahkan, ada yang harus berakhir meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Lembaga swadaya masyarakat LaporCovid-19 melaporkan dalam seminggu terakhir, banyak rumah sakit (RS) menolak pasien Covid-19, karena tidak ada tempat tidur.
Pasien yang tidak dapat mendapatkan kasur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) harus bertahan di rumah, dengan ketersediaan alat seadanya dari Puskesmas.
Bahkan, ada yang harus berakhir meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
Baca juga: DAFTAR Lengkap Lokasi Vaksinasi Covid-19 Tanpa Surat Domisili di Indonesia, Cukup Bawa KTP
Sepanjang 14-25 Juni 2021), LaporCovid-19 menerima setidaknya 43 laporan warga untuk permintaan RS.
"Hasilnya, hampir seluruh rumah sakit yang kami hubungi menunjukkan ruang ICU (Intensive Care Unit), isolasi, dan IGD sudah terisi penuh."
"Bahkan tiga pasien meninggal karena karena tidak mendapatkan ruang ICU," tulis catatan LaporCovid-19, Senin (28/7/2021).
Baca juga: Agar Tak Ketergantungan Luar Negeri, Muhadjir Effendy Dorong Percepatan Produksi Vaksin Nasional
Salah satu di antara pasien gawat darurat adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun, yang tengah berada di salah satu rumah sakit di Depok dan memerlukan ICU dengan ventilator.
Pada Sabtu (19/6/2021), LaporCovid-19 mengontak 95 SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu) yang berada di Jabodetabek, hingga Minggu (20/6/2021) menjelang dini hari.
"Dari 95 Rumah Sakit itu, 36 memberitahukan bahwa ruang ICU mereka penuh, termasuk RS Mitra Keluarga Depok, RS Sulianti Saroso, RSUD Pasar Minggu dan RS Persahabatan."
Baca juga: 24 Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK Bakal Dibina Kementerian Pertahanan Selama 30 Hari Mulai 22 Juli
"Sementara, delapan RS menyampaikan tidak memiliki ruang ICU dan 51 RS sama sekali tidak merespons," lanjut keterangan tersebut.
Hingga akhirnya pagi sekitar pukul 05.00 WIB, pasien meninggal dunia karena tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
Dari 43 laporan, 15 di antaranya mengalami kondisi kegawatdaruratan medis, sehingga memerlukan pertolongan sesegera mungkin.
Baca juga: PSBB dan PPKM Mikro Tak Sukses Redam Covid-19, Satgas Singgung Warga yang Marah-marah dan Ajak Duel
Kondisi pasien pada umumnya dengan saturasi oksigen rendah, demam tinggi, disertai mual.
Sisanya mengalami gejala ringan hingga sedang yang memerlukan pemantauan Puskesmas setempat.
Namun sayang, beberapa Puskesmas juga agak lambat merespons bantuan.
Baca juga: 8 Lokasi Vaksinasi Covid-19 Massal Gratis Polda Metro Jaya, Dimulai 28 Juni 2021, Tiap Senin-Jumat