Literasi

Sofyan Tan Sebut Literasi Tak Sekadar soal Membaca, Juga Kemampuan Menelaah informasi

Terkait pembangunan perpustakaan di Indonesia, Komisi X DPR RI selalu memberikan dukungan kepada Perpustakaan Nasional untuk memaksimalkan pemanfaatan

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Medan Kahiyang Ayu pada Kamis, (24/06/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, MEDAN-- Kunci daya saing bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusianya.

Sumber daya manusia yang unggul. Sumber daya yang menguasai pengetahuan, teknologi, berjiwa kreatif, dan selalu melakukan hal-hal baru (inovatif).

Kata kunci untuk menghasilkan SDM berdaya saing adalah kemampuan literasi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando saat mengawali kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Medan Kahiyang Ayu pada Kamis, (24/06/2021).

“Dan perpustakaan memainkan peran penting sebagi supporting pembangunan di semua lini, apalagi untuk membangun sumber daya manusia unggul,” ujarnya.

Baca juga: Tingkat Literasi Masyarakat Masih Rendah, Adrianus Sidot Soroti Kurangnya Bahan Bacaan

Menurutnya, literasi berbanding lurus dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan manusia.

Literasi merupakan fondasi penting bagi pembangunan Sumut yang bermartabat. 

"Kota Medan adalah etalasenya provinsi, jadi saya harapkan perhatian dan dukungan Pemda terhadap pengembangan literasi tidak main-main. Giatkan penulis lokal untuk menulis kekhasan daerah. Kembangkan perpustakaan digital. Desain perpustakaan menjadi tempat menyenangkan seperti di café. Bangun pojok-pojok baca di seluruh Kota Medan,” terang Ketua Dewan Perpustakaan Sumatera Utara Hasyim Purba.

Senada dengan Kepala Perpusnas, Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menambahkan bahwa literasi bukan hanya membaca.

Tetapi perlu kedalaman menelaah informasi.

Baca juga: Pegiat Literasi Maman Suherman Sebut Rendahnya Minat Baca Masyarakat karena Dua Hal Ini

Tanpa pemahaman informasi yang utuh kondisi negara bisa menjadi ‘horor’.

Masyarakat harus diberikan pemahaman demikian.

Seperti kondisi yang terjadi belakangan ini, di saat bangsa sedang berjibaku menangani Corona, ada sebagian pihak yang kurang beretika menyebarkan ragam informasi yang menakuti masyarakat.

Bukan sebaliknya, yakni bagaimana mencegah penyebaran Corona agar tidak meluas.

“Padahal ketika informasi negatif diterima, dan menjadi pikiran malah bisa berdampak pada penurunan imunitas. Ini juga yang mesti diperhatikan,” urai Sofyan Tan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved