Virus Corona Jabodetabek

Ada 70 Kasus Varian Baru Covid-19 di Jakarta, Delta Mendominasi, 33 Impor, 19 Transmisi Lokal

Dari 70 VoC tersebut, telah diidentifikasi 33 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri, dan 19 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Yaspen Martinus
Warta Kota/Rangga Baskoro
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, hingga Kamis (24/6/2021), Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan 70 kasus varian baru Covid-19. 

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkap, tempat tidur isolasi dan ICU di 140 RS rujukan Covid-19 hampir penuh.

Hingga Rabu (23/6/2021), tempat tidur isolasi yang tersisa hanya 10 persen, sedangkan tempat tidur ICU tersisa 14 persen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan 9.852 tempat tidur isolasi.

Baca juga: Siapkan 2.100 Titik, Kapolri Targetkan 1 Juta Vaksinasi per Hari Tercapai pada 26 Juni 2021

Dari angka itu, yang terpakai mencapai 8.874 unit atau 90 persen.

Sedangkan dari 1.218 tempat tidur ICU yang disediakan, kini terisi 1.048 pasien atau 86 persen.

“Pemprov DKI Jakarta juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam menyiapkan fasilitas isolasi mandiri terkendali yang tersebar di sejumlah wilayah."

Baca juga: Direktur Utama RS UMMI Andi Tatat Divonis Setahun Penjara, Profesi Dokter Jadi Hal Meringankan

"Seperti penggunaan rusun, salah satunya Rusun Nagrak, dan sejumlah GOR,” terang Dwi.

Dwi juga memaparkan perkembangan jumlah klaster di Jakarta.

Untuk klaster perkantoran pada 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor.

Baca juga: Isu Presiden 3 Periode, Fadjroel Rachman: Jokowi Tegak Lurus UUD 1945 dan Setia Reformasi 1998

Sedangkan untuk klaster keluarga pada 14-20 Juni, sebanyak 10.967 orang positif dari 912 keluarga.

“Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, taati aturan bekerja dari kantor sebanyak 25 persen kapasitas, dan sisanya bekerja dari rumah."

"Keluar rumah jika benar-benar penting, tentu kita semua tidak ingin jika kasusnya semakin bertambah ke depannya,” ucapnya.

Baca juga: Ini Alasan Qodari Dorong Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Tutup Ruang Politik Variabel Imam Besar

Dari penyebaran 7.505 kasus pada Kamis (24/6/2021), paling banyak berada di wilayah Jakarta Timur hingga 2.310 orang.

Disusul wilayah Jakarta Barat 1.550 orang, Jakarta Selatan ada 1.105 orang, Jakarta Utara ada 954 orang, Jakarta Pusat 836 orang, dan Kepulauan Seribu dua orang.

“Lalu untuk kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulogadung 305 kasus,” bebernya. (*)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved