Virus Corona
Polisi Kerahkan Pasukan Anjing Hadapi Potensi Kericuhan yang Beberapa Kali Terjadi di Suramadu
Atas terjadi kericuhan di pos penyekatan Jembatan Suramadu, Polda Jatim akan menyiapkan unit K9 atau anjing yang terlatih.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan, kejadian itu berawal dari adanya penumpukan kendaraan roda dua di sisi timur depan gate Jembatan Suramadu.
Sejumlah pengendara motor melakukan upaya provokasi agar terhindar dari pemeriksaan swab tes antigen petugas.
"Rombongan pengendara R2 melakukan pengrusakan pagar pembatas Gate Jembatan Suramadu hingga jebol, berjalan putar balik dengan Route (Sisi Barat - Bawah Jembatan Suramadu - Jl. Jalur Lambat Depan BPWS Belakang)," kata Irvan.
Saat melintas di jalur lambat, sejumlah pengendara motor sempat turun dan merusak kursi.
Baca juga: Sedang Berlangsung Kroasia vs Skotlandia, Skotlandia Diuntungkan Kehadiran Penonton
Aksi saling dorong pun terjadi dengan petugas keamanan. Irvan menyebut, setidaknya ada sekitar 100 orang pengendara yang melintas depan belakang jalur lambat (Depan Tenda PCR).
Akhirnya, petugas meloloskan sekitar 100 orang pengendara demi mengurangi penumpukan.
"Dalam upaya mengurai massa pengendara, pihak petugas pengamanan mempercepat laju kendaraan rombongan kurang lebih 100 (orang) tersebut, dan tidak dilakukan swab antigen terhadap seluruh pengendara," ucap Irvan.
Diberitakan Kompas.com, Senin (21/6/2021), ratusan warga Madura yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura Bersatu melakukan demonstrasi di depan kantor Balai Kota Surabaya.
Baca juga: Laga Perdana Bertemu Persija, PSS Sleman Tak Masalah Jika Kick Off Liga 1 Dimajukan
Mereka mengendarai motor dan satu truk yang dilengkapi dengan pengeras suara yang melintas di Jembatan Suramadu jalur mobil.
Massa aksi tiba di kantor wali kota Surabaya sekitar pukul 12.15 WIB. Terdapat tiga tuntutan yang mereka sampaikan, yakni: Menuntut agar kebijakan tes swab antigen di kedua pintu masuk Suramadu dialihkan ke tempat lain.
Menyarankan tes swab antigen dilakukan tempat hiburan dan tempat kerumunan lainnya di Surabaya.
Menuntut Wali Kota Surabaya untuk minta maaf kepada warga Madura.
Akhirnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemui para demonstran dengan sekat pagar balai kota.
Eri mengatakan, kebijakan ini sudah sesuai keputusan bersama dari Forkopimda Jawa Timur dan Bupati Bangkalan.
Baca juga: ICW Temukan Lima Dugaan Pelanggaran oleh Firli Bahuri, Desak Pimpinan KPK Itu Diminta Mundur
"Nanti saya akan sampaikan juga terkait tuntutan yang lainnya ke Forkopimda Jatim, nanti kami menunggu arahan dari satgas Covid-19 wilayah," kata Eri, mengutip Kompas.com.