Berita Nasional
Kemenkeu Umumkan APBN Mei 2021 Defisit Rp 219,3 Triliun, Buat Bayar Utang Rp 330,1 triliun
Adapun secara keseluruhan realisasi pembiayaan APBN sudah 30,7 persen mencapai Rp 309,3 triliun dari target Rp 1.006,4 triliun.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 219,3 triliun hingga Mei 2021.
Sementara itu, posisi pembiayaan utang naik 8,9 persen menjadi sebesar Rp 330,1 triliun atau 28 persen dari pagu Rp 1.177,4 triliun.
Adapun secara keseluruhan realisasi pembiayaan APBN sudah 30,7 persen mencapai Rp 309,3 triliun dari target Rp 1.006,4 triliun.
"Realisasi belanja negara sebesar Rp 945,7 triliun hingga Mei 2021 atau 34,4 persen dari pagu Rp 2.750 triliun," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat konferensi pers APBN Kita, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Sri Mulyani Perpanjang Diskon Pajak Mobil dan Properti hingga Akhir Tahun
Baca juga: Mengapa Masyarakat Mudah Terjebak Aplikasi Pinjol Ilegal, Begini Penjelasan Kominfo
Dia menjelaskan, angka tersebut meningkat 12,1 persen dibanding realisasi belanja negara di periode sama tahun sebelumnya.
"Belanja negara yang tetap kuat dari seluruh pagu Rp 2.750 triliun. Kemudian, telah direalisasikan 34,4 persen yang artinya 12 persen lebih tinggi dibandingkan belanja sampai dengan Mei tahun 2020," kata Suahasil.
Selanjutnya, realisasi investasi juga meningkat 276 persen menjadi Rp 22,6 triliun atau 11,2 persen dari pagu Rp 187,1 triliun.
Dari sisi pendapatan, perpajakan sudah membaik dari target Rp 1229,6 triliun, realisasinya sudah Rp 459,6 triliun atau 37,4 persen dari target.
Baca juga: Tak Bisa Bayar Utang, Garuda Indonesia Didepak Sementara dari Bursa Saham
Baca juga: CAIR! Bank Dunia Kabulkan Pengajuan Utang Baru dari Presiden Jokowi Sebesar Rp13 Triliun
Lalu, kata Suahasil, untuk penerimaan bea cukai dari pagu Rp 215 triliun targetnya telah terealisasikan Rp 99,3 triliun atau berarti 46,2 persen dari target.
"Untuk bea cukai, peningkatan ini adalah 21,6 persen dari tahun lalu. Bersamaan dengan itu, PNBP juga dari target Rp 299,1 triliun sudah terealisasikan Rp 167,6 triliun atau 56,2 persen dari target ini adalah peningkatan 22,4 persen dari apa yang terjadi di tahun lalu 2020," pungkasnya.
Utang luar negeri terus meningkat
Seperti diketahui, utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kembali meningkat.
Per akhir April 2021, Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN sebesar US$ 418,0 miliar, lebih tinggi dari posisi utang per akhir Maret 2021 yang sebesar US$ 415,6 miliar.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, pertumbuhan ULN periode tersebut sebesar 4,8% yoy, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,2% yoy.
“Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan posisi ULN Pemerintah dan ULN Swasta,” ujar Erwin dalam laporannya, dikutip dari Kontan.id
Baca juga: Pemerintah Berencana Pajaki Sembako, Mardani: Langkah Panik Akibat Utang Menggunung
Baca juga: TRAGIS! Guru Honorer Terlilit Utang Pinjol Rp206 Juta,Berawal Pinjam Rp3,7 Juta untuk Beli Susu Anak