Tolak Tes Antigen untuk Melintas Suramadu, 4.000 Warga Madura Demo ke Kantor Wali Kota Surabaya
Mereka yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura Bersatu itu menyampaikan tuntutannya terkait tes antigen saat melintas di jembatan Suramadu.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebanyak kurang lebih 4.000 warga Madura menyerbu Kantor Wali Kota Surabaya pada Senin (21/6/2021).
Mereka yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura Bersatu itu menyampaikan tuntutannya terkait tes antigen saat melintas di jembatan Suramadu.
Diketahui, belakangan pemerintah setempat memberlakukan tes antigen bagi warga yang hendak melintas di Jembatan Suramadu, untuk pencegahan covid-19.
Baca juga: DUH! Selain Sembako Kena Pajak, Dalam Draf RUU KUP, Sekolah Pun Bakal Dikenakan PPN
Baca juga: Penasaran dengan Suara Berdenyit di Kamar, Suami di NTT Pergoki Istri Telanjang dengan Pria Lain
Baca juga: Ternyata di Arab Saudi, Habib Rizieq Bertemu Tito Karnavian, Budi Gunawan dan Dihubungi Wiranto
Orator Aksi, Faisol Dear mengatakan, mulanya sebelum massa bergerak ke Kantor Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terlebih dahulu kumpul di area Taneyan Lanjhang Suramadu.
Menurutnya, jumlah massa yang ikut demostrasi hari ini berjumlah 4 ribu orang. Mereka, berasal dari berbagai perwakilan aktivis di empat kabupaten Madura.
Kata Faisol, massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura Bersatu ini datang ke Kantor Wali Kota Surabaya untuk menyikapi dan menolak kebijakan penyekatan.
Serta pemberlakuan tes antigen bagi semua pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu dari arah Madura menuju Surabaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemda Surabaya.
Pengamatan dia, diberlakukannya tes antigen di sisi Madura, telah membuat kesan seolah Pemda Surabaya mewaspadai seluruh warga Madura.
Ia meminta agar memindahkan blokade yang asalnya di Suramadu ke zona merah saja. Khususnya di wilayah Bangkalan, sesuai kaidah PPKM yaitu lockdown mikro bukan kaidah PSBB.
"Kami meminta Satgas Covid-19 Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya agar melibatkan tim kesehatan dari Madura dan Tokoh Masyarakat Madura untuk mengedukasi tes antigen," kata Faisol Dear.
Pria yang dijuluki aktivis kondang di Pamekasan itu meminta Pemprov Jatim hati-hati dalam mengambil langkah penanganan berkaitan dengan Covid-19.
Baca juga: Berikut Daftar Biaya Kuliah S1 Jalur Mandiri UI, UIN Jakarta, UNJ dan IPB
Baca juga: Biadab! Nenek Usia 71 Tahun Sedang Sakit Stroke Dirudapaksa Pria di Sultra
Baca juga: CATAT! Ini Keuntungan dan Sanksi Militer Jika Pasukan Komcad Melanggar Aturan
Saran dia, jangan sampai menimbulkan konflik dan masalah baru bagi warga Madura.
Tak hanya itu, Koalisi Masyarakat Madura Bersatu juga mendesak Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim segera mengevaluasi kebijakan swab antigen di sisi Suramadu.
"Mari Pemprov Jatim cepat dalam penanganan Covid-19, terutama di Bangkalan. Bila banyak penderita Covid-19 di atas rata-rata di wilayah Bangkalan, langsung ditangani tanpa mematikan ekonomi dan bisnis di seputarnya," saran dia.
Faisol juga mengimbau masyarakat Madura agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, serta memberikan kesan yang baik agar orang di luar Madura mau berkunjung ke Madura.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Disebut Ada 4 Ribu Warga Madura yang Bergerak Ikut Demo ke Kantor Wali Kota Surabaya
Penulis: Kuswanto Ferdian