Pilpres 2024

Beredar Instruksi Setiap Pengurus Partai Pasang Baliho Puan Maharani, Peluang Ganjar Menipis?

Beredar informasi yang meminta pengurus PDI Perjuangan memasang spanduk dan baliho Puan Maharani

Editor: Feryanto Hadi
ANTARA/HO-PDIP
Baliho Ketua DPR RI berseragam PDI Perjuangan Puan Maharani tersebar di beberapa titik di sejumlah daerah di Jawa Timur. 

Namun, lanjut dia, momentum yang telah tercipta harus sebisa mungkin didorong jika Puan Maharani yang juga putri kandung Megawati Soekarnoputri itu benar-benar ingin berkompetisi pada tahun 2024.

"Tentu itu tidak mudah karena akan tergantung pada banyak variabel. Akan tetapi, momentum itu tidak boleh ditunggu, tetapi harus diciptakan jika ingin kompetitif," tuturnya.

Pengamat: Baliho Puan Maharani pertanda menuju Pilpres 2024

Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo (UTM) Madura Surokim Abdussalam menilai bermunculannya baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani di sejumlah titik di Jawa Timur sebagai pertanda menuju bursa Pemilihan Presiden 2024.

"Saya menganggapnya sebagai pemanasan dan ekspansi basis dukungan agar lebih dekat dengan pemilih nasional. Ya, semacam penguatan untuk kampanye udara," kata Surokim Abdussalam ketika dihubungi dari Surabaya sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (12/6/2021) malam.

Baca juga: PKB: Usulan Gus AMI-Puan Maharani untuk Pilpres 2024 Cukup Rasional

Meski terbilang masih lama, baliho bergambar Puan juga sudah sejalan dengan pernyataan elite PDI Perjuangan yang berniat mengusung sebagai kandidat di pilpres mendatang.

Upaya pemasangan baliho-baliho, kata dia, juga bisa dibaca sebagai ikhtiar untuk menguatkan basis dukungan internal di basis-basis PDI Perjuangan.

Baliho-baliho yang terpasang berukuran besar bergambar dua foto Puan Maharani berbaju merah mengepalkan tangan kanan dan berbaju hitam sedang bicara di podium, serta terdapat kalimat pesan dari presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.

Kalimat pesan tersebut berbunyi "barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam".

Baca juga: Petinggi PWNU Jakarta KH Taufik Damas Persilakan Siapa Saja Jadi Pengurus NU, Kecuali Kader PKS

Di Surabaya, baliho terpasang di beberapa titik strategis, seperti kawasan Jalan Pasar Kembang, Dukuh Kupang, Gunung Sari, Jemur Handayani, Karah Agung, Menur Pumpungan, Kendang Sari dan lainnya.

Menurut Surokim, Puan dan PDI Perjuangan memang sudah waktunya melakukan ekspansi di basis dukungan dan tak lagi sekadar mengandalkan Jawa Tengah.

Jawa Timur dan Jawa Barat yang secara demografis sangat menentukan, kata dia, juga harus mendapat perhatian, bahkan diperkuat.

"Puan ini sekarang kan medan kontestasinya nasional. Jadi, sudah waktunya ekspansi basis dukungan, daerah-daerah yang punya basis pendukung PDI Perjuangan kuat seperti Surabaya, harus juga menjadi perhatian bagi mbak Puan agar kian dikenal, disukai dan akan membentuk elektabilitasnya," ucapnya.

Baca juga: Sebut Hubungannya dengan PDI P dan Puan Baik-baik Saja, Ganjar Mengaku Tak Berambisi Maju Pilpres

Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) tersebut mengatakan bahwa Puan memiliki modal yang tidak dimiliki oleh semua politikus, seperti darah biru dari Presiden RI pertama Soekarno.

Namun, lanjut Surokim, dalam konteks pemilihan langsung, Puan membutuhkan popularitas dan elektabilitas memadai.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved