Pilpres 2024
Beredar Instruksi Setiap Pengurus Partai Pasang Baliho Puan Maharani, Peluang Ganjar Menipis?
Beredar informasi yang meminta pengurus PDI Perjuangan memasang spanduk dan baliho Puan Maharani
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Di media sosial kini beredar tangkapan layar percakapan yang memuat instruksi kepada seluruh Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan untuk memasang baliho dan atribut lainnya terkait Puan Maharani.
Salah satunya yang dibagikan oleh Eko Kuntadhi.
Seperti diketahui, Eko Kuntadhi dan beberapa rekan influencer lainnya sejauh ini lebih sependapat apabila Ganjar Pranowo yang diusung menjadi calon presiden pada 2024, bukan Puan Maharani.
Sembari mengunggah tangkapan layar percakapan tersebut, Eko menulis "Alhamdulillah. Berkah buat digital printing. "Pemimpin itu bukan di sosmed. Tapi harus ada di baliho... "
Baca juga: DKI Jakarta Darurat Covid-19, Politikus PDI P Salahkan Anies Tak Segera Terapkan PSBB Total
Adapun isi percakapan tersebut memuat informasi bahwa dalam rapat fraksi yang digelar, muncul instruksi bagi seluruh anggotanya untuk memasang baliho Puan Maharani per 15 Juli.
Demikian isi instruksi selengkapnya, "rapat fraksi hari ini. Seluruh anggota harus pasang baliho (persisnya bilboard) per 15 Juli di setiap kota di dapil masing-masing. Jumlah tidak dibatasi. Sementara DPC masang spanduk-spanduk seperti di contoh. Ketua fraksi juga menginstruksikan agar menjelaskan kepada publik bahwa selama ini mbak Puan sudah bekerja keras tapi kerja senyap."
Belum ada keterangan resmi dari pihak PDI Perjuangan terkait beredarnya instruksi tersebut.
Baca juga: Ingatkan Tak Asal Menuduh soal Busana Muslim, Gus Nadirs: Radikal-radikul Itu Bukan soal Pakaian
Effendi yakin elektabilitas Puan salip Prabowo
Di sisi lain, Politikus PDIP Effendi Simbolon meyakini Puan Maharani bakal lebih dikenal apabila melakukan safari ke seluruh Indonesia.
Effendi mengungkapkan, selama ini Puan masih disibukkan dengan tugas-tugasnya sebagai ketua DPR.
"Ini masalahnya mbak Puan sendiri masih sangat terbatas gerakan politik di luar kepartaian dan fungsi DPR-nya. Coba dia keluar jualan ke 34 provinsi," kata Effendi dalam diskusi daring, Minggu (30/5/2021).
Selain itu, Effendi meyakini elektabilitas Puan diyakini Effendi akan melejit bahkan dapat menyalip elektabilitas Prabowo Subianto apabila gencar melakukan sosialisasi.
Baca juga: Politikus PDI P Usul Duet Puan-Anies di Pilpres 2024, Punya Kans Kemenangan Besar
"Pasti mau Prabowo juga nyungsep, iya, nyungsep semuanya beneran, percaya sama saya. Impression itu juga siapa yang datang. Bagaimana kita mau diberi kesan kalau anda tidak datang," ujar Effendi.
Effendi sendiri mengaku mendorong Puan secara langsung untuk memulai secara politik mempromosikan atau memperkenalkan diri kepada masyarakat yang lebih luas guna menyongsong pencalonan pada Pilpres 2024.
"Saya juga ke Mbak Puan ayo saya bilang, justru Anda yang paling berpeluang, trah Soekarno, ketua DPR, pernah menteri. Kalau gue jadi lo, gue sudah duluan maju," ucap Effendi.
Baca juga: Geram dengan Pakaian Tokoh Animasi Nussa, Eko Kuntadhi: Sangat Khas Bomber Taliban
Kata Pengamat
Belakangan ini muncul baliho bergambar sosok Ketua DPR RI berseragam PDI Perjuangan, Puan Maharani, secara masif di Jawa Timur.
Baliho-baliho bergambar putri Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu disertai narasi yang berbeda-beda, tidak secara langsung terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Terkait munculnya baliho-baliho bergambar Puan Maharani itu, pengamat politik sekaligus peneliti Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam menilai, munculnya baliho-baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang makin masif di beberapa daerah berefek positif pada tahun 2024.
"Banyak orang tahun 2024 ada Pemilihan Presiden, dan baliho yang dipasang akan berdampak baik karena secara tidak langsung ikut mengampanyekan," ujar Surokim Abdussalam di Surabaya sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (19/6/2021).
Baliho-baliho bergambar Puan Maharani makin mudah terlihat di beberapa titik di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Baca juga: Wacana Duet Mega-Prabowo di Pilpres 2024, Junimart Girsang: Kalau Saya Puan Saja Jadi Presiden
Baliho yang mayoritas berukuran besar bertuliskan "Mbak Puan" itu disebutnya berhasil menghidupkan kembali semangat gotong royong sebagaimana semboyan PDI Perjuangan.
Hal itu mengingat, kata dia, baliho-baliho dipasang oleh simpatisan serta pendukung PDI Perjuangan di tingkat akar rumput.
"Partisipasi kader arus bawah PDI Perjuangan untuk gotong royong membuat baliho Mbak Puan akan makin positif efeknya untuk Pilpres," ucap Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura tersebut.
Jika aksi pasang baliho puan kian masif, menurut Surokim Abdussalam, bukan tidak mungkin elektabilitas Puan Maharani bakal makin naik.
Baca juga: Pengamat: Bukan Ganjar Pranowo, Kami Yakin PDI Perjuangan Calonkan Puan Maharani di Pilpres 2024
Fenomena gotong royong arus bawah yang terus didorong, diperkirakan Puan Maharani miliki banyak surplus elektoral.
"Tinggal bagaimana Mbak Puan berupaya terus mendorong gotong royong di arus bawah partai. Bukan hanya mendorong yang sudah ada, melainkan juga menciptakan gotong royong baru," katanya.
Surokim mengatakan bahwa upaya mendorong semangat gotong royong tersebut memang tidak akan mudah dan bukan tidak mungkin menemui banyak kendala.
Namun, lanjut dia, momentum yang telah tercipta harus sebisa mungkin didorong jika Puan Maharani yang juga putri kandung Megawati Soekarnoputri itu benar-benar ingin berkompetisi pada tahun 2024.
"Tentu itu tidak mudah karena akan tergantung pada banyak variabel. Akan tetapi, momentum itu tidak boleh ditunggu, tetapi harus diciptakan jika ingin kompetitif," tuturnya.
Pengamat: Baliho Puan Maharani pertanda menuju Pilpres 2024
Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo (UTM) Madura Surokim Abdussalam menilai bermunculannya baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani di sejumlah titik di Jawa Timur sebagai pertanda menuju bursa Pemilihan Presiden 2024.
"Saya menganggapnya sebagai pemanasan dan ekspansi basis dukungan agar lebih dekat dengan pemilih nasional. Ya, semacam penguatan untuk kampanye udara," kata Surokim Abdussalam ketika dihubungi dari Surabaya sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (12/6/2021) malam.
Baca juga: PKB: Usulan Gus AMI-Puan Maharani untuk Pilpres 2024 Cukup Rasional
Meski terbilang masih lama, baliho bergambar Puan juga sudah sejalan dengan pernyataan elite PDI Perjuangan yang berniat mengusung sebagai kandidat di pilpres mendatang.
Upaya pemasangan baliho-baliho, kata dia, juga bisa dibaca sebagai ikhtiar untuk menguatkan basis dukungan internal di basis-basis PDI Perjuangan.
Baliho-baliho yang terpasang berukuran besar bergambar dua foto Puan Maharani berbaju merah mengepalkan tangan kanan dan berbaju hitam sedang bicara di podium, serta terdapat kalimat pesan dari presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.
Kalimat pesan tersebut berbunyi "barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam".
Baca juga: Petinggi PWNU Jakarta KH Taufik Damas Persilakan Siapa Saja Jadi Pengurus NU, Kecuali Kader PKS
Di Surabaya, baliho terpasang di beberapa titik strategis, seperti kawasan Jalan Pasar Kembang, Dukuh Kupang, Gunung Sari, Jemur Handayani, Karah Agung, Menur Pumpungan, Kendang Sari dan lainnya.
Menurut Surokim, Puan dan PDI Perjuangan memang sudah waktunya melakukan ekspansi di basis dukungan dan tak lagi sekadar mengandalkan Jawa Tengah.
Jawa Timur dan Jawa Barat yang secara demografis sangat menentukan, kata dia, juga harus mendapat perhatian, bahkan diperkuat.
"Puan ini sekarang kan medan kontestasinya nasional. Jadi, sudah waktunya ekspansi basis dukungan, daerah-daerah yang punya basis pendukung PDI Perjuangan kuat seperti Surabaya, harus juga menjadi perhatian bagi mbak Puan agar kian dikenal, disukai dan akan membentuk elektabilitasnya," ucapnya.
Baca juga: Sebut Hubungannya dengan PDI P dan Puan Baik-baik Saja, Ganjar Mengaku Tak Berambisi Maju Pilpres
Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) tersebut mengatakan bahwa Puan memiliki modal yang tidak dimiliki oleh semua politikus, seperti darah biru dari Presiden RI pertama Soekarno.
Namun, lanjut Surokim, dalam konteks pemilihan langsung, Puan membutuhkan popularitas dan elektabilitas memadai.