Virus Corona

Apa Perbedaan Virus Corona Varian Delta dengan Varian yang Lama? Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa itu virus corona varian delta dan apa perbedaan virus corona varian delta dengan varian yang lama?

Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Ilustrasi: Apa itu virus corona varian delta dan apa perbedaan virus corona varian delta dengan varian yang lama? 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini, virus corona varian delta mengganas di Indonesia.

Maka itu, masyarakat sedini mungkin harus mewaspadai bahaya virus corona varian delta.

Diketahui, virus corona varian delta di Indonesia terjadi sejak melonjaknya kasus Covid-19.

Lalu, apa itu virus corona varian delta dan apa perbedaan virus corona varian delta dengan varian yang lama?

Baca juga: Perhatikan 6 Gejala Covid-19 Varian Delta Seperti Flu, Kebanyakan Alami Gangguan Pencernaan

Baca juga: Efektifitas Vaksinasi Covid-19 Terhadap Virus Delta dari India, Begini Penjelasan Ketua Satgas

Baca juga: WASPADA! Virus Corona Varian Delta Mengganas di Indonesia, Apa Perbedaannya dengan Varian yang Lama?

Khusus di Pulau Jawa, utamanya di Kudus, Jawa Tengah, virus yang mengganas ditengarai virus corona varian delta.

Hal tersebut diketahui dari hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan oleh tim dari FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), yang dirilis Senin (14/6/2021).

Mengutip laman Kemenkes, Senin (14/6/2021) penelitian ini dilakukan sebagai respons terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, yang terjadi setelah libur Idul Fitri.

Ketua Tim Peneliti WGS FK-KMK UGM Gunadi mengatakan, dari total 37 sampel yang diteliti, sebanyak 34 sampel telah keluar hasilnya. Sementara, 3 sampel tidak keluar hasilnya.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan 28 dari 34 sampel atau sekitar 82 persen, ialah varian Delta (B.1.617) yang pertama kali terdeteksi di India.

"Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia, dan sudah terbukti pada populasi di India dan di Kudus," kata Gunadi.

Gunadi mengatakan, temuan itu memperkuat hipotesis para peneliti bahwa peningkatan kasus di Kudus adalah karena adanya varian Delta.

Bahaya dari varian Delta

Ilustrasi varian baru virus corona. (THE SCOTSMAN)

Virus corona varian Delta memiliki sejumlah karakteristik mutasi, yang membuat varian tersebut berbeda dan lebih berbahaya dibanding strain asli virus corona SARS-CoV-2.

Gunadi mengatakan, berdasarkan penelitian yang telah dipublikasikan di The Lancet, terdapat beberapa sebab yang membuat varian Delta dinilai lebih berbahaya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved