Lifestyle
Ada Mata Air Tempat Mandi 7 Bidadari di Pondok Cabe Ilir Tangerang Selatan
Ada mata air yang tak berhenti mengalir di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Mata ini bernama Kobak Nyamplung.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Kalau kata cerita orang dulu mah, Kobak Nyamplung ini tempat mandinya tujuh putri atau tujuh bidadari. Itu kata orang-orang dulu ya, dan banyak juga memang yang percaya," kata Titing.
Pada zaman kakeknya, kata Titing, sejumlah warga mengaku melihat 7 bidadari dari atas atau bagian daratan lebih tinggi mandi di Kobak Nyamplung.
"Katanya sih ada yang ngaku melihat dari atas, kalau 7 bidadari mandi di Kobak Nyamplung. Tapi kalau dideketin atau ditegesin, 7 putri bidadarinya menghilang," katanya.
Bahkan, kata Titing, sampai saat ini masih ada saja perempuan yang ingin berwajah cantik dan cerah, datang ke Kobak Nyamplung.
Baca juga: Simpan Banyak Sejarah, Pemprov DKI Jakarta Bakal Jadikan Kawasan Condet Sebagai Destinasi Wisata

"Ini cerita bapak dan kakek saya ya. Katanya perempuan dari luar Pondok Cabe, yang mau mukanya kelihatan cakep dan cerah, ya mandi atau cuci muka di Kobak Nyamplung."
"Sebab itu tempat mandinya bidadari. Tapi kalau perempuan asli Pondok Cabe, mandi di sana mah, nggak pengaruh, begitu kata orangtua di sini dulu," ujar Titing.
Masyarakat setempat percaya, dahulu banyak perempuan dari luar Pondok Cabe datang ke Kobak Nyamplung untuk mandi atau sekedar mencuci muka.
Tujuannya supaya wajah mereka terlihat cantik, menarik dan cerah.
"Itu memang percaya nggak percaya yak. Tapi yang pasti mah, Kobak Nyamplung airnya jernih dan bersih. Jadi ya seger dan sehat aja kalau mandi di sana," kata Titing.
Baca juga: Tarif Tak Wajar di Tempat Wisata Curug Bidadari Bogor, Camat Babakan Madang Tak Bisa Ikut Campur
Akses sulit
Sekitar Kobak Nyamplung sudah dibangun rumah warga, termasuk rumah anak menteri.
Untuk mencapai Kobak Nyamplung, aksesnya sulit dan kecil.
Akses melalui Jalan Cabe 3 yang hanya muat dua mobil dari dua arah berlawanan.
Lalu, ke arah utara melalui Jalan Tomat yang lebih kecil.
Di jalan ini sudah tidak bisa dilalui kendaraan, melainkan jalan setapak atau berjalan kaki sekitar 50 meter.