Pemilu 2024
Tito Karnavian Jelaskan Alasan KPU Usulkan Pemilu 2024 Digelar Bulan Februari, Belum Disepakati
Menurut Tito, pemerintah bersama penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) bakal kembali menggelar rapat untuk membahas jadwal pemilu 2024.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan jadwal Pemilu 2024 yang diusulkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 28 Februari, belum final.
Menurut Tito, pemerintah bersama penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) bakal kembali menggelar rapat untuk membahas jadwal pemilu 2024.
Sesuai hasil rapat konsinyering antara DPR, pemerintah dan penyelenggara pemilu, hari pencoblosan Pemilu digelar pada 28 Februari 2024.
Baca juga: Sempat Mangkir, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Hari Ini Akhirnya Diperiksa Penyidik KPK
Sementara, Pilkada Serentak 2024 bakal dihelat pada November.
"Mungkin ada yang menyampaikan ke publik, 28 Februari adalah Hari Raya Galungan."
"Otomatis harus exercise dan itu tidak bisa berlaku."
Baca juga: Mantan Direktur KPK: Firli Bahuri Katanya Pancasilais, Masa Dipanggil Komnas HAM Tidak Berani?
"Apa yang dilakukan berikutnya, nanti akan dilakukan rapat kembali, rapat exercise bukan rapat final," kata Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Pemerintah, kata Tito, juga akan melakukan kajian jadwal pelaksanaan pemilu.
Dia memastikan akan melibatkan dan menampung aspirasi seluruh pihak terkait.
Baca juga: AKP Stepanus Robin Pattuju Tetap Jadi Polisi Usai Dipecat KPK, Pelanggarannya Bakal Diperiksa Propam
"Nanti kita akan bertemu kembali untuk melihat tanggalnya yang mana, yang pas untuk Pilpres dan Pilkada. Sehingga risiko overlappingnya menjadi rendah," tuturnya.
Tito lantas mengungkapkan latar belakang usulan Pemilu 2024 dipercepat dari 21 April menjadi 28 Februari.
Mantan Kapolri itu mengatakan, jika tetap dipaksakan digelar pada April, dikhawatirkan bakal overlapping dengan pelaksanaan Pilkada 2024, andai Pilpres dihelat dua putaran.
Baca juga: Jokowi: Bulan Ini Target Vaksinasi Covid-19 per Hari 700 Ribu, Juli 1 Juta Dosis per Hari
Sementara jika digelar pada Januari 2024, anggaran penyelenggaran pemilu belum bisa dicairkan.
"Maret itu ada bulan puasa, kalau dilaksanakan nanti kelelahan akan timbul dan lain-lain."
"Sehingga mereka mengexercise April terlalu mepet dengan pilkada."
Baca juga: Gerindra Tak Ingin Wacana Duet Megawati-Prabowo Bikin Suasana Tak Kondusif