Aksi OPM
Untuk Selesaikan Masalah Papua, Panglima TNI Selanjutnya Diharapkan Sangat Paham Operasi Teritorial
Wacana pergantian Panglima TNI mulai mengemuka seiring akan pensiunnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada akhir 2021.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wacana pergantian Panglima TNI mulai mengemuka seiring akan pensiunnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada akhir 2021.
Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin berharap, Panglima TNI yang baru harus orang yang paham tentang operasi teritorial.
"Kalau saya berharap, untuk menyelesaikan permasalahan di republik ini, utamanya di Papua, panglima ke depan harus orang yang sangat paham tentang operasi teritorial."
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Melonjak Jadi 17, Sumatera Terbanyak, di Jawa Ada
"Jangan sampai ada lagi darah yang tertumpah," kata Hasanuddin kepada wartawan, Minggu (6/6/2021).
Hasanuddin menyoroti konflik bersenjata di Papua yang hingga kini belum juga usai.
Sejumlah upaya penyelesaian telah dilakukan, bahkan DPR kini tengah menggodok revisi UU Otonomis Khusus Papua, namun belum mampu menekan konflik.
Baca juga: Saling Mengagumi, Mahfud MD Bakal Angkat Novel Baswedan Jadi Jaksa Agung Jika Jabat Presiden
Situasi tak kunjung reda, bahkan pertumpahan darah terus berlanjut.
"Kami sangat prihatin, Papua terus bergejolak, bahkan sejak tahun 2000 hingga kini konflik bersenjata masih terjadi."
"Mau sampai kapan?" Ucap politikus PDIP ini.
Baca juga: Sudah Pernah Ditangani Dewan Pengawas KPK, Polri Ogah Usut Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri
Menurut Hasanuddin, operasi teritorial yang didukung dengan operasi intelejen merupakan solusi terbaik yang harus dipilih
Hasanuddin menyebut, operasi khusus ini melakukan pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan, tanpa peluru dan senjata .
"Dan TNI punya banyak prestasi gemilang dalam operasi seperti ini," ucapnya.
Daftar 9 KKB yang Masih Aktif Tebar Teror di Papua
Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw membeberkan identitas KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di tanah berjuluk mutiara hitam tersebut.
Paulus mencatat sedikitnya 9 KKB Papua yang masih aktif.