Guru Ngaji di Muara Baru Diduga Cabuli Murid, Korbannya Lebih dari Satu
Seorang guru ngaji berinisial HS (60) dilaporkan warga terkait dugan aksi pencabulan terhadap beberapa muridnya
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Murtopo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN -- Seorang guru ngaji berinisial HS (60) dilaporkan warga terkait dugan aksi pencabulan terhadap beberapa muridnya sendiri sampai dengan berkali-kali di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Salah satu orangtua korban, MA mengatakan pada Kamis (3/6/2021) malam, anaknya berinisial A (8) mengeluhkan rasa sakit pada kemaluannya kepada sang ibu setibanya di rumah.
"Anak saya katanya mau buang air kecil ngerasa perih (di kemaluannya)," ungkap MA, Senin (7/6/2021).
MA yang curiga, kemudian mengajukan sejumlah pertanyaan kepada anaknya.
Baca juga: Terungkap Guru Ngaji di Bekasi Sudah Cabuli Anak Didiknya Hingga Lima Kali, Korban Sempat Diancam
Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Bekasi Cabuli Anak Didik di Ruang Marbot Masjid, Korban Diimingi Baju Lebaran
Namun alangkah terkejutnya MA saat mengetahui jawaban sang anak bahwa dirinya telah dicabuli oleh Heru.
"Saya diem dulu awalnya, sebelum warga ramai, takutnya pencemaran nama baik," kata MA.
Namun belakangan diketahui korban pencabulan pelaku tidak hanya satu orang.
MA akhirnya pun buka suara ketika korban sebelumnya sudah bicara perihal hal tersebut ke warga setempat.
Baca juga: Pembacok Polisi di Menteng Mantan Guru Ngaji, Berubah Jadi Brutal dan Pemabuk saat Gabung Geng Motor
"Berhubung ada yang udah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," sambungnya.
HS sendiri dikenal sebagai pribadi baik karena sering memberikan uang dan pakaian kepada anaknya.
Namun apa yang diberikan sebagai sogokan agar korban tidak melapor usai dicabuli.
"Kebaikan itu kan ada maunya. Anak saya dikasih tahu jangan bilang ke siapa-siapa, jangan bilang ke orang laki," kata MA.
Baca juga: Dipicu Cinta Segtiga dan Dendam, Guru Ngaji Bunuh Tetangga Lalu Dibuat Seolah-olah Korban Bunuh Diri
Ketua RT setempat, Tarso mengakui seorang guru ngaji telah melakukan pencabulan terhadap anak muridnya yang dilakukan di rumah yang dijadikan tempat tinggal sekaligus tempat belajar mengaji.
"Jadi ini berdasarkan aduan warga ke saya. Muridnya itu ada lima orang, perempuan semua, kurang lebih berusia delapan tahun," katanya.
Menurut Tarso, orangtua korban lalu memilih melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum dengan melapor ke Polres Metro Jakarta Utara meski pelaku minta diselesaikan kekeluargaan.
"Orangtua korban kekeuh ke ranah hukum. Karena sudah ada visum dan melapor, akhirnya akan melanjutkan ke ranah hukum," kata Tarso. (jhs)