Berita Nasional
Program Kartu Prakerja Didorong Jadi Program Utama Peningkatan Kualitas SDM Indonesia
Menurut Denni Purbasari, pada tahun pertama pelaksanaan program, Kartu Prakerja menjangkau 5,5 juta penerima dari anggaran Rp 20 triliun
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Program Kartu Prakerja hanya salah satu dari banyak sekali instrumen perlindungan sosial pemerintah yang masih berjalan untuk meringankan beban rakyat Indonesia akibat pandemi Covid-19.
Namun demikian, manfaat nyata program ini telah dirasakan oleh para penerimanya, khususnya dalam menjaga daya beli di tengah krisis serta meningkatkan keterampilan kerja.
Penegasan itu disampaikan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari saat menjadi narasumber ‘Indonesia Town Hall’ Metro TV bertema ‘Bangkit dari Pandemi’, awal pekan ini.
Baca juga: WADUH! Status 8.000 Peserta Kartu Pra Kerja Gelombang 16 Terancam Dicabut, Ini Penyebabnya
Denni Purbasari hadir bersama tiga narasumber lain yakni Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah, serta pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar. Selain itu, di Grand Studio Metro TV hadir juga pakar ekonomi Aviliani sebagai panelis.
Denni memaparkan, pada 2020, tahun pertama pelaksanaan program, Kartu Prakerja menjangkau 5,5 juta penerima dari Rp 20 triliun anggaran yang diamanatkan.
Sementara itu, pada kuartal pertama 2021, manfaat Program Kartu Prakerja dirasakan oleh 2,77 juta peserta baru.
“Dari Rp 10 triliun anggaran di tahun ini, penyerapannya sudah 98 persen,” kata doktor ekonomi lulusan University of Colorado Boulder, Amerika Serikat.
Diuraikannya, Program Kartu Prakerja memberi solusi konkret karena insentif Rp 2,4 juta yang diterima setiap peserta dapat menopang daya beli di masa sulit seperti ini.
Baca juga: Kolaborasi dengan Kemenaker, Sandiaga Uno Dorong Kartu Pra Kerja Dapat Sentuh Pekerja Parekraf
“Bantuan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan itu, jika dihitung angkanya, lebih dari 50 persen kebutuhan makanan keluarga penerima Kartu Prakerja di Indonesia,” terang Denni.
Dengan insentif senilai Rp 600 ribu per bulan ini, penerima Kartu Prakerja dapat menggunakannya untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari, sekaligus menciptakan konsumsi dan memutar roda perekonomian setempat.
Untuk bisa mendapatkan insentif itu, para penerima Kartu Prakerja dihadapkan pada syarat khusus, yakni harus menyelesaikan minimal satu pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja.
“Mengapa harus ikut pelatihan? Karena program ini konsepnya ‘conditional cash transfer’. Jadi, meski mengincarnya insentif, tetapi mereka diperkenalkan dengan model belajar baru, yang memungkinkan mendapat skill baru, baik skilling, reskilling, maupun upskilling,” kata Deputi Perekonomian Kantor Staf Presiden 2015-2020 itu.
Mengapa penerima Kartu Prakerja diwajibkan untuk mengikuti pelatihan, tak lain karena ‘khittah’ program ini sebagai bantuan pembiayaan peningkatan kompetensi dari pemerintah.
Baca juga: Insentif Kartu Pra Kerja Cair, Ini Lima Syarat Harus Dipenuhi Agar Insentif Kartu Sakti Jokowi Cair
“Pelatihan peningkatan keterampilan tidak hanya untuk yang menganggur, tapi juga bagi para pekerja. Dunia terus berubah, jadi mereka yang sudah bekerja pun perlu memperbaharui keterampilan secara terus menerus,” kata Denni.
Pada kesempatan ini, Denni Purbasari memaparkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik yang baru dirilis Mei 2021. Survei yang dilakukan pada Februari 2021 itu menyebut bahwa 90,97 persen penerima Kartu Prakerja menganggap program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka.
