Pilpres 2024
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan: PDIP Partai Besar, Mengajak Kami Berkoalisi Suatu Kehormatan
Menurutnya, PAN merasa terhormat jika PDIP mengajak bekerja sama dalam momen pesta demokrasi.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengomentari peluang partainya berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024.
Menurutnya, PAN merasa terhormat jika PDIP mengajak bekerja sama dalam momen pesta demokrasi.
Sebelumnya, peluang kerja sama tersebut disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Mengaku Perjuangkan Nasib 75 Pegawai KPK, Firli Bahuri: Saya Tak Berusaha Menyingkirkan Siapa Pun
"Pernyataan Pak Hasto tentu itu kehormatan."
"PDI Perjuangan adalah partai besar, mengajak kami untuk koalisi itu suatu kehormatan."
"Tentu dengan teman-teman lain, Partai Golkar, Gerindra, NasDem, PKS," kata Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/6/2021).
Baca juga: 1.271 Pegawai KPK Jadi ASN, Mantan Direktur: Kabar Baik Bagi Oligarki
"Tentu karena memang 20 persen, tidak bisa sendiri."
"Jadi kalau kita diajak itu berarti partai-partai itu menghormati kita."
"Tentu kami ucapkan terima kasih," tuturnya.
Baca juga: Rizieq Shihab Cuma Banding Vonis Kasus Petamburan, JPU Dinilai Nafsu Penjarakan Terdakwa Lebih Lama
Kendati demikian, Zulhas mengaku partainya belum memiliki sikap resmi terkait koalisi di Pilpres 2024.
Kata Zulhas, PAN saat ini fokus membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.
"Begini, kita sekarang fokus dulu Covid-19, ini kan lagi banyak lagi, kemudian ekonomi kita berat," ucapnya.
Makin Mudah Berkoalisi dengan PAN Setelah Amien Rais Hengkang
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara mengenai peluang PDIP bekerja sama dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Hasto, peluang PDIP berkoalisi dengan PAN terbuka lebar.
Apalagi saat ini Amien Rais sudah tidak menjadi bagian dari PAN.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Menyusut Jadi 8, di Maluku Cuma Satu
"Kami sama Partai Amanat Nasional sangat cocok untuk membangun kerja sama."
"Terlebih setelah saya mendapat bisikan dari teman-teman PAN pasca-Pak Amien Rais tidak tidak ada di PAN."
"Itu makin mudah lagi untuk membangun kerja sama politik," ungkap Hasto.
Baca juga: Rizieq Shihab Bisa Bebas pada Juli 2021 Jika Tak Ada Vonis Penjara pada Kasus Tes Swab di RS UMMI
Selain itu, Hasto menilai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memiliki komitmen yang tinggi terhadap keutuhan NKRI.
Hal itu ditunjukkan dengan penolakannya terhadap wacana koalisi poros Islam yang justru akan mempertajam polarisasi masyarakat.
"Ketika ditawari oleh koalisi partai atas dasar agama, beliau menegaskan itu akan menambah pembelahan yang terjadi."
Baca juga: Pernyataan Sekjen Gerindra Dinilai Memperjelas Rencana Duetkan Prabowo-Puan di Pilpres 2024, CLBK
"Kita ini negara begitu besar dari Sabang sampai Merauke, itu kita jaga muruahnya," ucap Hasto.
Selain PAN, Hasto juga bicara peluang PDIP berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hasto menyebut partainya membuka peluang melanjutkan koalisi dengan PPP dan PKB yang saat ini berada dalam satu koalisi.
"Dengan PPP, kami mudah koalisi, enggak hanya tetangga dekat, sejarah kami, punya perasaan senasib saat Orde Baru," beber Hasto.
Gerindra Dipertimbangkan
Partai Gerindra membuka peluang berkoalisi dengan PDIP di pemilihan presiden 2024.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengakui, memang ada hubungan baik antara Ketua Umum Megawati PDIP Sukarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Pernyataan dari Mas Muzani karena memang melihat bagaimana kedekatan hubungan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati," ucap Hasto.
Baca juga: 5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 CanSino Tiba di Indonesia Mulai Juli 2021, Cuma Butuh Satu Kali Suntik
Hasto menyebut, kedekatan Megawati dan Prabowo selain karena kesamaan ideologi, juga faktor kedekatan basis massa dan kedekatan kultural.
Hal itu bakal menjadi pertimbangan PDIP untuk nantinya apakah bakal berkoalisi dengan Gerindra.
"Karena selain aspek ideologi, faktor kedekatan kultural, kedekatan organisasi, kedekatan basis massa."
"Kedekatan dari aspek strategi untuk memperluas basis massa itu juga akan menjadi pertimbangan," ulas Hasto.
Berharap Pilpres 2024 Tidak Digelar Dua Ronde
Hasto memastikan, PDIP akan berkoalisi dengan partai yang memiliki kesamaan ideologi.
Harapannya, kata Hasto, pasangan capres dan cawapres yang ada hanya dua dan dipastikan pilpres digelar satu ronde.
"Maka kami akan bangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan hanya diikuti dua pasangan calon, tidak akan ada dua pilpres, dua ronde."
Baca juga: UPDATE Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182, KNKT Temukan Problem pada Pengatur Tenaga Mesin
"Supaya energi bangsa ini bisa difokuskan untuk mengatasi berbagai persoalan," cetus Hasto.
Sebelumnya, Sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berbicara peluang partainya berkoalisi dengan PDIP, pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Kata Muzani, kemungkinan Gerindra dan PDIP bekerja sama di Pilpres 2024, karena Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega."
Baca juga: SMS Peringatan Dini Gempa 8,5 SR dan Tsunami Bikin Panik, BMKG Telusuri Sumber Eror
"Saya kira saudara-saudara semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik," kata Muzani kepada wartawan, di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Selain itu, Muzani mengungkapkan para kader Gerindra menginginkan Prabowo maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Hal itu didasarkan elektabilitas Prabowo yang unggul dalam beberapa hasil lembaga survei.
Baca juga: Hari Ini Rizieq Shihab Divonis di Kasus Kerumunan Petamburan-Megamendung, Kuasa Hukum Yakin Menang
"Hampir semua survei menyebut Pak Prabowo adalah calon presiden yang paling populer, calon presiden yang elektabilitasnya bagus paling tinggi," tuturnya.
Atas dasar itu, Muzani berharap Prabowo segera memberi jawaban kepada kader Gerindra terkait pencapresan.
Menurut dia, kepastian dari Prabowo penting agar bisa segera memulai proses pencalonan.
Baca juga: 51 Pegawai KPK Tak Lulus TWK Tetap Dipecat, Moeldoko Bantah Arahan Jokowi Diabaikan
"Kami berharap Pak Prabowo bisa memberi jawaban kepada kita semua, seperti yang kita harapkan."
"Sehingga kita bisa mempersiapkan untuk proses pemenangan beliau," paparnya. (Chaerul Umam)