Virus Corona

Ini Daftar Vaksin yang Efikasinya Menurun karena Varian Baru Covid-19, tapi Tak Lewati Batas Bawah

Varian virus berpengaruh pada efikasi vaksin, karena hampir seluruh vaksin yang digunakan saat ini menggunakan virus yang belum bermutasi.

Imuneclinicas
Bberdasarkan berbagai studi yang dilakukan peneliti, tingkat penurunan efikasi vaksin yang ditimbulkan varian baru Covid-19 beragam, mulai dari rendah hingga sedang. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian, karena memiliki sejumlah efek.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), varian virus tersebut di antaranya lebih menular dan menimbulkan gejala Covid-19 lebih parah.

"Selain itu menurunkan efikasi vaksin, keandalan pengobatan, serta mempengaruhi akurasi alat uji yang sudah ada," ungkap Wiku saat konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Jokowi: Perluasan dan Pendalaman Nilai-nilai Pancasila Tidak Bisa Dilakukan dengan Cara-cara Biasa

Wiku mengatakan, berdasarkan berbagai studi yang dilakukan peneliti, tingkat penurunan efikasi vaksin yang ditimbulkan varian virus tersebut beragam, mulai dari rendah hingga sedang.

Efikasi adalah kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit pada penerima vaksin.

Berdasarkan data WHO, varian B1117 mempengaruhi efikasi vaksin AstraZeneca.

Baca juga: DAFTAR Lengkap 75 Pegawai KPK Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan, 1.271 Orang Dilantik Jadi ASN

Varian B1351 mempengaruhi efikasi vaksin moderna, Pfizer, AstraZeneca, dan Novavax.

Sedangkan varian P1 dan B1617 mempengaruhi efikasi vaksin Moderna dan Pfizer.

"Perlu diketahui bahwa pengaruh varian terhadap efikasi masih bersifat sementara, dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang sedang dilakukan," jelasnya.

Baca juga: Dipecat KPK, AKP Stepanus Robin Pattuju Kemungkinan Tetap Bekerja di Polri

Varian virus berpengaruh pada efikasi vaksin, karena hampir seluruh vaksin yang digunakan saat ini menggunakan virus yang belum bermutasi atau original virus dari Wuhan Cina.

Meskipun demikian, kata dia, perubahan efikasi vaksin yang ditimbulkan tidak melampaui batas bawah efikasi vaksin yang ditetapkan WHO, yakni 50 persen.

"Bahkan beberapa di antaranya masih memiliki efikasi di atas 90 persen," ucapnya.

Terdeteksi Hampir di Semua Pulau

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, berdasarkan pengurutan genom keseluruhan atau Whole Genome Seqiencing (WGS), varian baru Covid-19 terdeteksi si semua pulau di Indonesia.

"Berdasarkan data sebaran WGS complete per provinsi di Indonesia di tanggal 30 Mei 2021, diketahui bahwa hampir telah terdeteksi di semua pulau di Indonesia."

"Dan penemuan varian didominasi di beberapa daerah di Indonesia," ucap Wiku.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 13, Jawa Diwakili Kudus

Ia mengatakan, berdasarkan Weekly Epidemilogical Update, terdapat empat jenis varian yang menjadi perhatian.

Yakni, varian B117 dari Inggris, B1351 dari Afsel, B11281 atau P1 dari Brazil dan Jepang, B1617 dari India.

Varian-varian tersebut menjadi perhatian karena secara ilmiah terbukti lebih menular dan berdampak pada efikasi vaksin.

Baca juga: TNI-Polri Ajak Dialog 4 Bupati yang Daerahnya Masih Rawan KKB Papua, Aspirasi Diteruskan ke Jokowi

"Selain itu menimbulkan gejala lebih parah, menurunkan efikasi vaksin, keandalan pengobatan serta akurasi alat uji yang sudah ada," terangnya.

"Perlu ditekankan fakta ini patut menjadi pengetahuan bagi banyak pihak."

"Dan diharapkan dapat jadi dasar untuk bersikap lebih siaga dan antisipatif terhadap penularan Covid-19."

Baca juga: 11 Terduga Teroris JAD Rencanakan Serang Gereja Hingga Polres di Merauke, Bukan Orang Asli Papua

"Khususnya kasus importasi dengan sumber daya yang ada."

"Bukan untuk malah jadikan kita pesimis atau terlalu panik," cetusnya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 16.605.261 (41,15%) penduduk hingga Selasa (1/6/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 10.721.078 (26,57%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 1 Juni 2021: 4.824 Pasien Baru, 5.360 Sembuh, 145 Meninggal

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 13, Jawa Diwakili Kudus

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 1 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 430.578 (23.6%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 314.841 (17.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 200.937 (11.0%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 155.006 (8.5%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 71.689 (3.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 62.179 (3.4%)

RIAU

Jumlah Kasus: 60.522 (3.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 49.595 (2.7%)

BALI

Jumlah Kasus: 47.287 (2.6%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 44.965 (2.5%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 44.443 (2.4%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 34.802 (1.9%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 32.088 (1.8%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 24.482 (1.3%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 22.627 (1.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 20.461 (1.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 18.387 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 18.294 (1.0%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 17.054 (0.9%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 16.268 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 15.776 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 15.139 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 12.902 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 12.295 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 12.037 (0.7%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 10.962 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.524 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 9.678 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 9.325 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 8.114 (0.4%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 7.744 (0.4%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.506 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.501 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.519 (0.2%). (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved