279 Juta Data Penduduk Bocor di Internet, Hari Ini Bareskrim Klarifikasi Dirut BPJS Kesehatan
Menurut Agus, pemeriksaan ini untuk mengusut dugaan bocornya 279 juta data penduduk Indonesia di internet.
Berdasarkan hasil analisis Tim Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri pada kasus kebocoran data individu yang infonya berasal dari Twitter, didapat fakta pelaku mengiklankan penjualan data individu di website.
Baca juga: Dituding Rizieq Shihab Mengintai Pakai Drone dan Tertangkap, Begini Bantahan BIN
Alamatnya, di https://raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONE-NAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.
Lebih jauh Zudan mengungkapkan, hasil penelusuran tim dari hasil import data sampel tersebut, diperoleh struktur data yang terdiri dari kolom-kolom sebagai berikut:
PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL.
Baca juga: Dua Warga Inggris Kabur Saat Mau Dikarantina di Hotel, Tinggalkan Koper di Taksi, Bakal Dideportasi
KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, DAFTAR.
"Berdasarkan hal itu, dari struktur dan pola datanya, saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil."
"Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di dukcapil tidak ada tanggungan, email, npwp, no hp, tmt, tat," beber Zudan.
Baca juga: Begini Penampakan Pelat Nomor Kendaraan Khusus Anggota DPR, Tak Ada Huruf
Menurut Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya, sampel tersebut datanya valid.
Hal itu berdasarkan pengecekan langsung dari data yang diunduh dari Raid Forums.
Alfons angsung melakukan pengecekan dari Vaksincom, dan hasilnya data yang bocor memang data nomor BPJS, dan ketika dikroscek ke situs daftar.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs-checking, hasilnya cocok.
Baca juga: Ada Syarat Penerima Santunan Tidak Mengajukan Tuntutan, Keluarga Korban Diminta Gugat Maskapai
"Sudah dicek dan memang valid dan sinkron di BPJS."
"Masyarakat hanya bisa berdoa semoga para pengelola data diberikan kesadaran bahwa data yang dikelolanya adalah amanah yang harus dijaga"
"Dan kebocoran data akan merugikan masyarakat luas," ujar Alfons saat dihubungi, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Anggota DPR Punya Pelat Nomor Kendaraan Khusus, Formappi: Bukti Krisis Identitas
Hal serupa juga disampaikan pakar Keamanan Siber dari CISSReC Pratama Persadha.
Ia menjelaskan dalam data yang diunduh yakni file CSV itu tertera NIK, nomor telepon, alamat, dan id bpjs.