Jalan Amblas
Anggaran dari Provinsi Banten Belum Cair, Perbaikan Jalan Amblas di Tanjung Burung tidak Tuntas
Akses jalan di Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang sudah selesai diperbaiki. Namun, perbaikan belum tuntas, terkait anggaran.
lihat foto
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Akses jalan di Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang sudah selesai diperbaiki. Sebelumnya jalan tersebut amblas karena longsor.
Namun, permukaan jalan belum berlapis beton seperti sediakala, dan dipastikan jalan akan kuat bertahan selama satu tahun.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi Mulyanto.
Ia menjelaskan penanganan longsor yang telah selesai dilakukan bersifat tanggap darurat.
Baca juga: Pemkab Tangerang Rampungkan Pembangunan Jalan yang Longsor di Tanjung Burung
Baca juga: Nasib Ribuan Warga Tanjung Burung Kabupaten Tangerang Terancam Akibat Jalan Amblas
"Kini jalan tersebut sudah bisa dilintasi oleh warga sekitar dan berbagai kendaraan,” ujarnya, Rabu (19/5/2020).
“Namun, pengerasan permukaan jalan dengan beton cor masih harus menunggu anggaran," imbuhnya.
"Rencana pembangunan (rekondisi), akan dilaksanakan pada anggaran Banprov (Bantuan Provinsi) menggunakan sheet pile dan jalan akan dicor kembali," sambungnya.
Menurut Budhi, masalah waktu dan pencairan anggaran cukup berbelit-belit, karena harus menunggu dari Provinsi Banten.
"Mudah-mudahan bulan Juli-Agustus sudah lelang, September kami kerjakan kembali untuk tahapan selanjutnya," ucapnya.
Realisasi pembangunan baru akan dilakukan pada triwulan keempat atau September 2021, yakni empat bulan lagi.
Baca juga: Pemkab Tangerang Mulai Perbaiki Jalan Longsor di Tanjung Burung
Baca juga: Pemkab Tangerang Mulai Perbaiki Jalan Amblas Longsor di Tanjung Burung
"Insya Allah pelaksanaannya di triwulan keempat, mudah-mudahan tidak ada refocusing," katanya.
Menurut Budhi, pembangunan jalan ini melalui proses uji soundir.
Pengujian soundir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan, serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung yaitu lapisan tanah keras.
"Kemarin kami juga memakai soundir (lubangi) sampai permukaan tanah keras, kurang lebih satu batang itu 17 meter," ungkap Budhi.
Kendati demikian, pihaknya sudah berkomitmen bersama Pemerintah Pusat, apabila terjadi bencana alam Pemerintah Daerah boleh melakukan pekerjaan tanggap darurat.
