Arus Balik
Momen Arus Balik Mudik Lebaran, Dinkes DKI Jakarta Diminta Fokus Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Dinas Kesehatan DKI Jakarta diminta fokus mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di momen arus balik mudik Lebaran.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Lemahnya sistem rujukan di DKI membuat keluarga pasien diminta oleh RS mencari rujukan sendiri.
“Ini satu hal yang tidak berkeadilan dalam pelayanan publik."
"Padahal selama ini Dinkes DKI mengklaim memiliki sistem online yang bisa dilihat kebutuhan kamar kosong atau penuh di rumah sakit,” ucapnya.
“Tapi Dinkes DKI lupa, jika sistem online juga perlu pengawas di lapangan yang benar-benar dapat memastikan warga dapat dirujuk sesuai kebutuhan fasilitas kesehatan yang dibutuhkannya,"
"Sehingga keluarga pasien tidak keliling DKI hanya untuk mencari kamar kosong dan selalu dijawab penuh oleh RS,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Agung juga mengingatkan kepada Dinkes DKI agar bersiap menghadapi arus balik ini.
Soalnya ketersediaan alat tes antigen di puskesmas sekarang terbatas.
Dari kebutuhan 400.000 alat tes Antigen untuk antisipasi arus balik pemudik, hanya ada 100.000 alat yang tersedia.
“Jangan sampai jika terjadi ledakan angka Covid-19, lantas Dinkes sibuk untuk menutup-nutupi kasusnya,” ungkapnya.
Wisma Atlet Sediakan 5.000 Tempat Tidur Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Dampak Arus Balik
Antisipasi terjadinya lonjakan kasus akibat arus mudik dan arus balik Lebaran, saat ini ketersediaan kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet ada sebanyak 5.000 tempat tidur.
Jumlah ini total dari ketersediaan tempat tidur yang berjumlah 5.994.
Sedangkan jumlah pasien jalani isolasi di Wisma Atlet mulai terjadi penurunan, dengan presentasi 15,5 persen.
Kepala Pusat Kesehatan TNI, Mayjen Tugas Ratmono mengatakan sejak Agustus 2020 hingga Mei 2021 jumlah pasien terus mengalami penurunan.
Bahkan saat ini hanya ada 929 pasien yang masih menjalani perawatan di Wisma Atlet.
