Bisnis

Pendapatan Meningkat 7,8 Persen di 2020, Link Net Bagi-bagi Dividen Rp 283 Miliar

Link Net akan membayar dividen dengan total berkisar Rp 283 miliar untuk FY2020 atau sebesar 30% dari Laba Bersih.

Istimewa
Link Net. Pendapatan per saham LINK meningkat 9,3% ke Rp 340 per lembar saham, sementara rasio pembayaran dividen sebesar 30%, yakni Rp 283 miliar di FY2020. 

Laba Bersih pada 4Q2020 meningkat 99,5% menjadi Rp243 miliar dibandingkan dengan 4Q2019.

Baca juga: Tips Memilih Paket Internet Terbaik untuk Belajar Online

Baca juga: Matahari Gandeng JD.ID Hadirkan toko virtual resmi Hypermart, Foodmart, Primo dan Hyfresh di JD.ID

Dividen

Link Net akan membayar dividen dengan total berkisar antara Rp283 miliar untuk FY2020 atau sebesar 30% dari Laba Bersih.

Pembayaran dividen akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Link Net.

Pada tahun 2020, Link Net memulai proses migrasi kabel jaringan kami ke tiang infrastruktur kami sendiri untuk mencapai kemandirian infrastruktur.

Target Perseroan adalah untuk memindahkan 60.000-65.000 tiang pada tahun 2020 dan hingga akhir 2020, Link Net telah memindahkan 65.100 tiang ke infrastruktur kami sendiri.

Baca juga: Komposer Dunia Hans Zimmer, Sosok di Balik Nada Dering Eksklusif Oppo Find X3 Pro 5G

Baca juga: Bersama MUI, Le Minerale Dukung Gerakan Sedekah Sampah Indonesia Berbasis Masjid, Ini yang Dilakukan

Manajemen melaporkan bahwa proyek berjalan sesuai jadwal, mendapat pendanaan yang cukup dan berada di bawah anggaran.

Proyek ini diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2022.

Pada saat itu, biaya sewa tiang sebesar 3,6% akan hilang dan akan mempengaruhi arus kas dan pendapatan kami secara positif.

“Sejalan dengan misi kami untuk memperkuat tata kelola perusahaan di segala tingkatan, di tahun 2020, kami menunjuk kantor akuntan publik terkemuka, Ernst & Young sebagai auditor kami. Ernst & Young mengaudit laporan keuangan kami di tahun 2020 dan kami menantikan kerja sama yang baik dengan mereka di tahun-tahun yang akan datang,” tutur Marlo.

Standar akuntansi Indonesia

Untuk menyesuaikan dengan standar akuntansi Indonesia, Link Net telah menerapkan PSAK 71, 72 dan 73 dalam Laporan Keuangan tahun 2020.

Manajemen Perseroan menginginkan bisnis kami untuk terus berkontribusi terhadap perbaikan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

“Untuk meningkatkan kontribusi kami terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), kami bekerja sama dengan organisasi penilai ESG bernama EcoVadis untuk mengevaluasi keseluruhan bisnis kami,” papar Marlo.

“Hasil evaluasi menunjukkan indikator apa yang sudah kami penuhi serta indikator mana yang masih perlu kami perbaiki. Untuk menjamin pertumbuhan yang konsisten di masa depan, kami juga bekerja sama dengan perusahaan konsultasi ESG global untuk membantu kami membuat dan menjalankan kerangka ESG kami selama 3 tahun ke depan,” imbuhnya.

Migrasi Net Link sesuai jadwal

Lebih lanjut dipaparkan Marlo Budiman, “Secara keseluruhan, tahun 2020 adalah tahun yang kuat untuk bisnis kami walaupun penuh tantangan dalam masa pandemi. Kami meningkatkan total pelanggan sebesar 25% dan pelanggan baru ini akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan pada tahun 2021 dan seterusnya.”

Proyek migrasi Net Link berjalan sesuai jadwal, lanjutnya, memiliki pendanaan yang cukup, berada di bawah anggaran dan setelah selesai pada pertengahan tahun 2022, biaya sewa rental akan hilang dan akan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan Net Link.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved