Mudik Lebaran
Tiga Hari Gelar Operasi Ketupat Jaya, Ditlantas Polda Metro Jaya Putar Balik 3.391 Kendaraan Pemudik
Tiga Hari Gelar Operasi Ketupat Jaya, Ditlantas Polda Metro Jaya Sukses Putar Balik 3.391 Kendaraan Pemudik
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Operasi Ketupat Jaya 2021 yang digelar bersamaan dengan larangan mudik lebaran sejak Kamis (6/5/2021) berhasil menjaring para pemudik.
Ditlantas Polda Metro Jaya, tercatat sedikitnya telah memutar balik 3.391 kendaraan sejak tiga hari belakangan, hingga Sabtu (8/5/2021) siang.
Putar balik dilakukan dengan melakukan penyekatan di jalan tol, jalan arteri serta jalur tikus.
"Untuk jumlah kendaraan yang telah diputarbalikan sampai Sabtu siang ini, totalnya ada 3.391 kendaraan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Sabtu (8/4/2021).
Menurutnya ribuan kendaraan yang diputar balik itu dilakukan petugas dari pos penyekatan di Gerbang Tol (GT) Cikarang Barat, Bekasi dan GT Cikupa, Kabupaten Tangerang.
"Dari 3.391 kendaraan yang diputar balik, sebanyak 1.325 diantaranya terdapat di GT Cikupa dan 1.575 di GT Cikarang Barat," kata Yusri.
Baca juga: Gus Miftah Masuk Gereja Picu Polemik, Ketua MUI Pusat Paparkan Hukumnya
Gerakan Masyarakat Penegak Keadilan (GMPK) mengapresiasi upaya dan ketegasan personel Ditlantas PMJ dalam menghalau pemudik dengan memutar balik kembali kendaraan ke Jakarta.
"Sebab, tujuan ketegasan menghalau pemudik adalah jelas dalam rangka untuk menghindari terjadinya lonjakan peneyebaran virus Corona (Covid-19) sampai ke daerah," kata Koordinator GMPK Junaidi P Hasibuan kepada Warta Kota, Sabtu (8/5/202).
Ia mengaku turun langsung ke lokasi pos penyekatan dan mengamati pelaksanaannya di Pos Penyekatan GT Cikarang Barat, Sabtu siang (8/5/2021).
Baca juga: Gus Miftah Dikafirkan Karena Masuk Gereja, Habib Ahmad bin Novel Sebut Itu Tidak Dilarang Agama
"Dari pengamatan GMPK di lapangan, polisi bertugas di tengah teriknya matahari dan menyebar di sekitar titik penyekatan. Mereka memeriksa satu persatu berbagai jenis kendaraan, mulai dari kendaran pribadi, angkutan, mobil box dan truk," kata Junaidi.
Menurutnya diperlukan ketelitian yang mumpuni untuk memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan dan penumpang di dalam kendaraan.
"Dan pemeriksaan tidak bisa dilakukan berlama-lama tapi harus cepat. Ini demi menghindari penumpukan kendaraan yang bisa mengakibatkan kemacetan panjang," kata Junaidi.
Baca juga: Gus Miftah Dituding Kafir dan Sesat, Ustaz Adi Hidayat Beberkan Hukum hingga Fatwa KH Hasyim Asyari
Menurut Junaidi, meski tengah menjalankan ibadah puasa, petugas kepolisian tetap menjalankan tugasnya dengan profesional dan etika berkomunikasi yang humanis.
“Selamat siang Bapak, mohon memperlihatkan kelengkapan dokumennya. Kami dari petugas Dirlantas PMJ sedang melaksanakan penyekatan,” kata Junaidi mencontohkan cara petugas di lapangan.
Bahkan katanya para personel Ditlantas Polda Metro Jaya, salah satunya Brigadir Puji Margono tak jarang mengusap keringat yang bercucuran di wajahnya saat melakukan pemeriksaan.
Puji mengaku tidak mudah memeriksa dokumen setiap kendaraan. Diperlukan keikhlasan dan ketelitian dalam menjalankan tugas.
Meski mengaku kurang tidur lantaran menjalankan tugas sampai tengah malam, dengan keikhlasan dan kesabaran ia harus tetap meneliti setiap dokumen dan memeriksa isi kendaraan satu persatu.
“Bahkan ada yang memperlihatkan dokumen palsu hasil scan dan fotokopian yang ditempel basah,” katanya.
Baca juga: Bedah Foto Jokowi Tinjau Para Ibu Tanam Padi Sendirian, Roy Suryo : Bocor di Belakang
Jika ada surat dokumen yang meragukan, dengan tenang Puji menyampaikan permohonan maaf, kemudian meminta sang supir untuk memutar balik kendaraannya kembali ke Jakarta.
"Etika komunikasi yang humanis ini dijalankan kepolisian di tengah menjalankan tugas negara dalam rangka pelarangan mudik lebaran tahun ini," katanya.
Barangkali kata Junaidi, Puji sangat menyadari, dengan etika komunikasi dan penjelasan yang humanis, dapat membuat masyarakat lebih sadar, bahwa pelarangan mudik ini demi menekan angka penyebaran Covid-19.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, selain melaksanakan tugas penyekatan, pihaknya juga melakukan pembagian masker kepada pengendara.
"Intinya kami ingin mencegah sebaran Covid-19 yang berpotensi membangun adanya klaster Mudik," ujarnya.
Sambodo menegaskan, penyekatan kendaraan pemudik merupakan bagian utama dari Operasi Ketupat Jaya 2021.
"Petugas harus tetap mengedepankan tindakan persuasif dan humanis. Berkali-kali saya jelaskan kepada petugas, bahwa Operasi Ketupat 2021 adalah operasi kemanusiaan yang mengedepankan tindakan persuasif dan humanis," ujar Sambodo.
"Jadi mereka pun harus mengutamakan komunikasi yang humanis dalam bertindak," katanya.
Menurut Junaidi Hasibuan, langkah pemerintah melarang mudik lebaran tahun ini semata-mata untuk kebaikan bersama.
Yakni agar tidak terjadi penyebaran virus corona yang bisa berakibat fatal dengan melonjaknya angka penyebaran covid-19, sebagaimana yang terjadi di India.
JP Hasibuan menilai, ketegasan Polri menghalau pemudik adalah bagian dari menjalankan tugas negara sebagaimana yang termaktub dalam undang-undang.
Bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi atau Salus Supreme Lex Esto.
Karenanya kata dia sangat wajar Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengerahkan seluruh kekuatan personel Polantas secara maksimal dalam menghalau pemudik.
Pihaknya juga menghimbau, agar masyarakat tidak menggunakan dokumen palsu dengan alibi melakukan perjalanan nonmudik lebaran 2021 agar bisa ke kampung halaman.
"Sebab, penggunaan dokumen palsu dapat dipidana yang sanksinya hingga penjara dan denda," kata Junaidi. (bum)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/anggota-ditlantas-polda-metro-jaya-di-pos-penyekatan.jpg)