Vaksinasi Covid19
Sinopharm, Vaksin Covid-19 dari Cina yang Disetujui WHO untuk Penggunaan Darurat, Ini Penjelasannya
Vaksin Sinopharm, vaksin Covid-19 dari Cina disetujui WHO untuk penggunaan darurat. Vaksin ini telah digunakan ratusan juta warga Cina dan luar negeri
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Vaksin Sinopharm, vaksin Covid-19 dari Cina disetujui WHO untuk penggunaan darurat.
Pihak WHO mengumumkan setujui memakai vaksin Covid-19 Sinopharm untuk penggunaan darurat pada Jumat (7/5/2021).
Secara kolektif, vaksin Sinopharm Covid-19 dari Cina ini telah diberikan dan digunakan oleh ratusan juta warga Cina dan luar negeri.
Dikutip dari Channel News Asia, vaksin Sinopharm jadi vaksin Covid-19 pertama dikembangkan negara non-Barat yang mendapat dukungan dari WHO.
Baca juga: MUI Nyatakan Vaksin Covid-19 Sinopharm Haram tapi Boleh Digunakan karena Kondisi Darurat
Baca juga: WNA Pemegang Kitas dan Kitap Boleh Divaksin Gotong Royong, Pakai Sinopharm, Harga Segera Ditetapkan
Baca juga: 6 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac dan 482 Ribu Sinopharm Masuk, Tambah Pasokan di Indonesia
Pertama kalinya, WHO memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk setiap vaksin China yang menangani penyakit menular.
Persetujuan penggunaan darurat WHO adalah sinyal bagi regulator nasional tentang keamanan dan kemanjuran produk.
Vaksin yang telah mendapat persetujuan akan memungkinkan untuk dimasukkan dalam COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX).
COVAX adalah program global untuk menyediakan vaksin terutama bagi negara-negara miskin.
"Sore ini, WHO memberikan daftar penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Sinopharm Beijing jadikan vaksin keenam yang menerima validasi WHO untuk keamanan, kemanjuran dan kualitas," kata direktur jenderal badan kesehatan PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers.
Tedros menambahkan, panel ahli terpisah telah merekomendasikan dua dosis vaksin Sinopharm untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
WHO sebelumnya telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin Covid-19 dikembangkan Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan minggu lalu, Moderna.

Seorang staf medis menunjukkan dosis vaksin Sinopharm buatan China untuk memvaksinasi Menteri Kesehatan Serbia di institut virologi di Beograd pada 19 Januari 2021. Vaksin virus corona (COVID-19) Sinopharm menjadi vaksin buatan China pertama yang disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Andrej ISAKOVIC/AFP)
Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO, mulai bertemu pada 26 April untuk meninjau data klinis terbaru serta praktik manufaktur Sinopharm.
Sekelompok pakar WHO, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE) menyuarakan keprihatinan minggu ini atas data yang diberikan oleh Sinopharm tentang risiko efek samping yang serius pada beberapa pasien.
Meski demikian, SAGE tetap yakin dengan kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit lebih besar dibanding dengan efek sampingnya.