Vaksinasi Covid19
Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Sinopharm, BPOM Bilang Masih Bisa Ditoleransi
Berdasarkan hasil uji klinik fase III, vaksin Covid-19 Sinopharm memiliki efek samping berkategori ringan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Berdasarkan hasil uji klinik fase III, vaksin Covid-19 Sinopharm memiliki efek samping berkategori ringan.
"Studi klinik fase tiga yang telah dilakukan Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain dengan subyek 42 ribu orang, menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito saat konferensi pers secara virtual, Jumat (30/4/2021).
Ia menerangkan, kejadian efek samping lokal yang sering dilaporkan adalah bengkak, rasa sakit, dan kemerahan.
Baca juga: Wakil Menteri Tahun Ini Dapat THR 85 Persen, Ini Komponen yang Dibayarkan
"Itu termasuk ke kategori ringan sangat kecil sekitar 0,01 persen kejadian, sangat jarang."
"Dari aspek keamanan aman," terang perempuan berhijab ini.
Efek samping lokal yang berat atau grade 3 sangat jarang dilaporkan.
Baca juga: KISAH Danseskoal Alami Blackout di KRI Nanggala-402, Kapal Turun 90 Meter Hanya dalam Waktu 10 Detik
Sedangkan efek samping sistemik yang dilaporkan adalah sakit kepala, nyeri otot diare, batuk, dan lain-lain.
"Itu efek samping yang ringan yang umumnya apabila kita mendapatkan suntikan vaksin."
"Dari aspek keamanan adalah baik kategorinya, dan dapat ditoleransi dengan baik," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan KKB Papua Sebagai Organisasi Teroris
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) alias izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm.
Berdasarkan hasil uji klinik fase III, vaksin produksi Beijing Bio Institute Biological Product ini memiliki efikasi 78 persen.
"Pada hari ini kami menyampaikan pengumuman bahwa sudah diberikan emergency use authorization."
Baca juga: 4 Jam Geledah Ruang Kerja Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Penyidik KPK Bawa Tiga Koper
"Untuk vaksin Sinopharm produksi Beijing Bio Institute Biological Product," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito saat konferensi pers secara virtual, Jumat (30/4/2021).
Ia memaparkan, vaksin Snopharm ini menggunakan platform in activated virus, atau virus yang dimatikan.
BPOM melakukan evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu dari vaksin tersebut.
Baca juga: THR PNS 2021 Tidak Dibayar Penuh, Ini Daftar Komponen yang Tak Diberikan