Virus Corona
Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir pada Tahun Kelima, Bisa Lebih Cepat Jika Dua Hal Ini Dilakukan
Hingga kini India mencatatkan angka total orang yang terinfeksi Covid-19 menembus 16,96 juta jiwa.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Positivity rate Covid-19 di India sempat di bawah 5%.
Namun, kini India mengalami tsunami Covid-19.
Hingga kini India mencatatkan angka total orang yang terinfeksi Covid-19 menembus 16,96 juta jiwa.
Baca juga: 4 Jam Geledah Ruang Kerja Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Penyidik KPK Bawa Tiga Koper
India menjadi negara terparah kedua di dunia setelah AS.
Di sisi lain, di ibu kota New Delhi, satu orang meninggal setiap empat menit akibat tertular Covid-19.
Dari kasus di India saat ini, ada beberapa pesan yang bisa diambil.
Baca juga: THR PNS 2021 Tidak Dibayar Penuh, Ini Daftar Komponen yang Tak Diberikan
Menurut epidemiolog Indonesia dan peneliti pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman, ada tiga hal yang perlu dipahami.
Pertama, pandemi Covid-19 adalah hal serius yang tidak dapat dianggap sepele.
Kedua, infeksi Covid-19 nyata dapat mengakibatkan kesakitan dan kematian.
Baca juga: Pemerintah Bakal Bangun Rumah untuk Keluarga 53 Awak KRI Nanggala-402 yang Gugur
Lalu yang terakhir, saat ini pandemi sama sekali belum berakhir.
Lantas kapan pandemi Covid-19 dapat benar-benar berakhir?
Meski sudah ada vaksin, Dicky belum bisa menyebutkan secara pasti kapan Covid-19 dapat teratasi.
Baca juga: Larang Munarman Pakai Sandal dan Mata Ditutup, Polisi Dinilai Tak Manusiawi dan Rendahkan Martabat
Sejak awal pandemi, banyak para ahli yang sudah memprediksi.
Namun, menurutnya karakter pandemi saat ini hampir serupa dengan pandemi 100 tahun silam.
"Sehingga paling cepat pun itu bisa selesai di rentang 2-3 tahun."
Baca juga: Wakil Menteri Tahun Ini Dapat THR 85 Persen, Ini Komponen yang Dibayarkan
"Dan untuk estimasi lebih lamanya bisa 4-5 tahun," katanya kepada Tribunnews, Kamis (29/4/2021).
Namun di sisi lain, Dicky menyebutkan bisa saja pandemi dapat lebih cepat berakhir.
Tentunya, jika diimbangi kcepatan vaksinasi, dan kedisiplinan protokol kesehatan.
Baca juga: KISAH Danseskoal Alami Blackout di KRI Nanggala-402, Kapal Turun 90 Meter Hanya dalam Waktu 10 Detik
Kalau kedua hal ini bisa dilakukan, bukan tidak mungkin pandemi akan selesai pada tahun ketiga.
Namun, hal itu bukanlah sesuatu yang mudah, karena butuh banyak kontribusi semua pihak.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 27 April 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 406.205 (24.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 277.553 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 183.027 (11.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 146.808 (8.9%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 68.136 (4.1%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 61.419 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 47.101 (2.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 44.236 (2.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 42.698 (2.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 38.703 (2.3%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 36.268 (2.2%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 32.612 (2.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 29.198 (1.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.308 (1.2%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 20.068 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 19.780 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 15.702 (1.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.638 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 14.200 (0.9%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 12.822 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 12.125 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 11.702 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 10.838 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 10.814 (0.7%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.396 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 10.291 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 8.879 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.515 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 7.503 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 7.407 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 6.630 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.443 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.355 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.414 (0.3%). (Aisyah Nursyamsi)