Warta Bisnis
Umumkan Go Public, CEO Grab Anthony Tan Diperkirakan Bakal Jadi Salah Satu Orang Terkaya di Dunia
Atas capaian ini valuasi Grab melonjak menjadi 39,6 miliar dollar AS, lebih tinggi dari valuasi pada awal 2021 sebesar 16 miliar dolar AS.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aplikasi ride hailing Grab telah mengumumkan akan go public lewat skema special purpose acquisition company (SPAC) di NASDAQ dengan nilai valuasi mencapai 40 Miliar Dollar AS.
Fakta heboh di balik rencana ini adalah adanya sokongan besar dari sejumlah grup bisnis terbesar di Indonesia. Grab Holding akan segera merampungkan IPO lewat skema SPAC, artinya Grab akan bergabung dengan perusahaan lain, yaitu Altimeter Capital, dengan nilai mencapai 40 miliar dollar AS atau setara Rp 580 triliun.
Namun siapa sangka, di balik kesepakatan ini ternyata ada sejumlah mega korporasi dari Indonesia yang ikut berpartisipasi.
Baca juga: Mahasiswi Pengemudi Porsche yang Terobos Jalur Transjakarta Sudah Bayar Denda Tilang Rp 500 Ribu
Baca juga: 53 Awak KRI Nanggala-402 Gugur, DPR Kibarkan Bendera Setengah Tiang Selama Tiga Hari
Mereka adalah Djarum, Keluarga Sariaatmadja pemilik Emtek (Pemilik SCTV, Indosiar), dan grup Sinarmas dari Lippo Group.
Keempat perusahaan itu berada dalam gerbong yang sama dengan investor global seperti BlackRock, Fidelity, dan juga Temasek.
Semua bagian dan porsi investasi juga telah diumumkan Grab dalam keterangan persnya, Jumat (23/4/2021) kemarin.
Grab menyebut deretan perusahaan yang terlibat dalam penggalangan dana private investment in public equity (PIPE) ini mencapai 4 miliar dollar AS.
Baca juga: Pembangunan LRT Jabodebek Sudah 73 Persen, Diproyeksi Bisa Beroperasi Juni 2022
Baca juga: Inovasi dan Kolaborasi Perkuat Eksistensi Brand ROUNN di Pasar Fesyen Lokal dan Luar Negeri
Bertambahnya sokongan investor dari Indonesia dalam skema SPAC akan menunjukkan kepercayaan sekaligus superioritas masa depan Grab di Indonesia.
"Kami selalu percaya pada kerja sama jangka panjang yang meningkatkan dampak yang besar bagi Grab. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung agenda nasional dan juga bermitra dengan sejumlah perusahaan blue chip terbaik di dunia," ujar Anthony Tan dalam keterangan tersebut.
Atas capaian ini valuasi Grab melonjak menjadi 39,6 miliar dollar AS, lebih tinggi dari valuasi pada awal 2021 sebesar 16 miliar dolar AS.
Anthony Tan yangvsaat ini memiliki 2,2 persen saham Grab akan merasakan pula dampak positifnya. Dengan valuasi itu, maka kekayaan Tan meningkat menjadi 829 juta dollar AS.
Baca juga: Menang Tender, Elon Musk Siap Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Bulan
Baca juga: Dua Rider Pertamina Mandalika Raih Hasil Positif di Seri Pembuka FIM CEV Moto2
Jika harga saham naik 3 dolar AS saja dari harga IPO, maka Tan bakal menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Keputusan Grab untuk menjadikan perusahaan publik didorong kinerja keuangan yang solid pada 2020.
Meski banyak perusahaan yang dihantam kerugian akibat perekonomian dunia yang dilanda pandemi, Grab membuktikan mampu bertahan bahkan berkembang sampai saat ini.
Grab mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sekitar 12,5 miliar dollar AS lebih baik dibandingkan pada saat sebelum pandemi dan meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan kondisi pada tahun 2018.