VIDEO Mengintip Semangat Lansia Belajar Baca Al-Quran di Pondok Iqro Cikarang Bekasi

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI ---- Umur tak menghalangi semangat para lanjut usia (lansia) untuk belajar membaca Al-Quran. Apalagi saat bulan suci Ramadan.

Betul kata seorang ulama Imam al-Hasan, tak ada batasan usia bagi orang yang mau menuntut ilmu. Apalagi dalam belajar kitab suci Al-Quran.

Semangat itu ditunjukkan para lansia yang belajar Al-Quran di Pondok Iqro atau tempat Pendidikan Alquran Usia Lanjut (PAUL) di Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Tempat itu berdiri sejak Mei 2020 lalu itu, menjadi lokasi khusus para lansia belajar Al-Quran.

Baca juga: Wali Kota Jakarta Timur Libatkan Orang Tua untuk Mencegah Tawuran di Bulan Ramadan

Baca juga: Tetap Sehat dan Fit Selama Ramadan, Penuhi Kebutuhan Gizi dan Cukup Air Minum

Mereka tampak semangat walaupun usia sudah rata-rata berkepala lima.

Pengamatan Wartakotalive.com, tempat belajar Al-Quran bagi lansia itu tampak sederhana.

Dengan sebuah rumah berbentuk saung berbahan bambu, kayu dan asbes biasa.

Sejumlah murid lansia itu telah hadir, mereka menunggu giliran membaca dengan satu guru berada ditengahnya.

Tanpa rasa malu, mereka tetap percaya diri untuk belajar. Meskipun, baru membaca iqro  bacaannya masih terbata-bara serta beberapa kali bacaannya dikoreksi sang guru.

Ustadz Jono (45) seorang pengajar dan pendiri Pondok Iqro, menceritakan awal mula terbentuknya PAUL yang hampir genap satu tahun berdiri.

Pada awal hanya ada dua orang santri. Kemudian, ia membuat musala kecil dan aula tempat mengaji.

Lambat laun, kehadirannya dirasakan para warga lanjut usia (Lansia). Pasalnya ada wadah bagi mereka yang ingin belajar agama dan baca tulis Alquran walapun usia mereka sudah tua.

Baca juga: Doa Hari ke 13 Puasa Ramadan, Disertai Arab, Latin dan Artinya Semoga Diijabah Allah SWT

"Awalnya hanya dua santri yang belajar Alquran, tapi berjalannya waktu dari dua santri terus bertambah. Hingga kini santri lansia ini mencapai puluhan dari usia 40 hingga 70 tahun," katanya.

Sebelum berdirinya Pondok PAUL lahan tersebut adalah lahan kosong. Perlahan dirinya dan santri mengumpulkan kayu hingga jadi musala dan aula tempat untuk mengaji.

“Ya dengan kebersamaan maka jadilah Pondok ini. Walaupun tidak mewah tapi ada kenyamanan dan kekhusuan bagi para santri yang lanjut usia ini,” katanya.

Baca juga: Marak Tawuran Saat Ramadan, Dandim 0501/Jakarta Pusat: Kita Comot, Kita Tangkap!