Berita Tangerang
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Ajak Kaum Milenial Menjaga Lingkungan dan Kelola Sampah
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar ajak generasi muda untuk bersama-sama bergerak kurangi sampah.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar ajak generasi muda untuk bersama-sama bergerak kurangi sampah.
Ajakan itu dilakukan Ahmed Zaki Iskandar saat webinar bertajuk 'Starting Your Bright Idea: Preserving Earth Day through Intergenerational Collaborations' bersama EwasteRJ, Minggu (25/4/2021).
Menurut dia, sampah elektronik yang membutuhkan penanganan khusus.
Sampah elektronik harus dikelola secara baik dan sesuai karena jika pembuangan sembarangan akan berdampak pada kesehatan lingkungan.
Pria yang akrab disapa Zaki ini, jika setiap orang menghasilkan sampah elektronik maka setelah diakumulasi jumlahnya akan besar.
Baca juga: Arief R Wismansyah Meninjau Pengembangan Bahan Bakar Sampah di TPA Rawa Kucing
Baca juga: Berulang Kali Kedapatan Buang Sampah Sembarangan, Warga Kabupaten Bekasi Bisa Didenda Rp 50 Juta
“Jika populasi 4 juta penduduk, kalau satu orang menghasilkan setengah kilo sampah per hari, berarti di Kabupaten Tangerang ada 2.000 ton sampah perhari," ujarnya.
"Ini menjadi PR bukan hanya Pemda, tetapi juga untuk komunitas dan masyarakat,” katanya lagi.
Dia menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) hanya dapat mengelola 600 hingga 800 ton sampah.
Sisa dari sampah elektronik tersebut, kata Zaki, jika tidak dikelola dapat berakhir di tanah kosong, sungai, irigasi dan di tempat tidak terawat.
Sebelumnya, sekelompok warga di Kabupaten Tangerang dipekerjakan sebagai pemilah sampah elektronik.
Namun, minimnya informasi sehingga sampah yang tidak terpakai dan punya nilai ekonomis justru dibakar di lokasi pemilahan, kemudian dilakukan penutupan pada tahun 2016.
Hal tersebut tidak hanya menimbulkan polusi udara, tetapi juga menimbulkan polusi air, polusi tanah, serta berdampak terhadap kesehatan dan diduga terjadi di tempat lain.
Baca juga: Harap Diperhatikan, Buang Sampah Sembarangan di Kabupaten Bekasi Bakal Kena Denda Maksimal Rp50 Juta
Baca juga: Pemkot Tangerang Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat Terkait Mekanisme Pengelolaan Sampah Listrik
Kondisi itu yang membuat Bupati Tangerang ingin mengedukasi masyarakat lebih dulu.
“Alhamdulillah setelah gerakan ini, banyak sekali yang mau sukarela ikut berperan di Kabupaten Tangerang untuk kemudian mencoba memilah sampah," ujarnya.
Lalu, sampah itu diantar ke drop box yang sudah disediakan di tempat-tempat tertentu sehingga masyarakat bisa sekaligus melaksanakan kegiatan umum dan kegiatan sosial lainnya.
Drop box sampah itu berada di mal, kantor Kecamatan, dan beberapa tempat termasuk sekolah.
Sebelum gerakan EwasteRJ berjalan, di Kabupaten Tangerang juga sudah ada gerakan peduli sampah yang dimulai dari sekolah.
Salah satunya, gerakan Kurangi Sampah Sekolah Kita atau Kurasaki untuk menekan sampah di sekolah.
Hal itu menjadi model bagi untuk gerakan peduli lingkungan lebih luas lagi.
Baca juga: TPPAS Nambo Tak Bisa Jadi Patokan, Anggota Komisi 3 DPRD Ini Imbau Pemkab Bogor Terapkan Bank Sampah
Baca juga: Atasi Masalah Sampah, DPRD Kabupaten Bogor Minta Pemkab Bogor Fokus Bentuk Bank Sampah
Bupati Zaki juga mengatakan bahwa kondisi pandemi virus corona ini membuat warga semakin membutuhkan gadget untuk berhubungan tanpa bertemu secara fisik.
Selain itu, meningkatnya pemesanan online menghasilkan sampah lebih banyak.
"Adanya pandemi Covid-19 ini ternyata juga membuat kita membutuhkan semakin banyak gadget untuk berhubungan dengan lingkungan atau orang-orang tanpa bertemu secara fisik."
"Masyarakat jadi lebih sering melakukan pemesanan online dan semakin banyak sampah yang dihasilkan karena terdapat packaging (plastik, box, bahkan sterofoam),” kata Zaki.
Dia menilai, perlu ada gerakan kedepan bagaimana bisa meminimalisir penggunaan barang-barang yang bisa menjadi sampah.
Zaki berharap, pemerintah dan masyarakat bergerak bersama memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah harus dikumpulkan terlebih dahulu.
Kemudian, sampah ke tempat atau industri yang memang punya sertifikat untuk mengelola sampah.