VIDEO Terungkap Motif Pembacokan 2 Remaja di Jalan Bulak Teko, Karena Tidak Mau Bayar Taruhan
Peristiwa pembacokan dua remaja di Jalan Bulak Teko, Kalideres, Jakarta Barat berawal dari taruhan futsal.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Murtopo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan bahwa pelaku pembacokan terhadap Muhammad Raihan Rahmat (19) dan Putra sudah diringkus polisi.
Peristiwa pembacokan dua remaja di Jalan Bulak Teko, Kalideres, Jakarta Barat berawal dari taruhan futsal.
Pihak yang kalah merasa dicurangi dan tidak mau membayar lapangan futsal.
Tersangka inisial IS itu diringkus oleh Unit Krimum Polres Metro Jakarta Barat dan Unit Reskrim Polsek Kalideres di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
Ketika itu IS ditangkap di rumah rekannya sehari usai peristiwa pembacokan yang dilakukan Senin (19/4/2021) dini hari.
Baca juga: Tersangka Pembacokan Futsal Berdarah di Kalideres Berstatus Mahasiswa
Baca juga: Berawal dari Perang Sarung, Dua Kelompok Pemuda di Kelapa Dua Saling Bacok, Satu Orang Tewas
Dalam pemeriksaan polisi, IS ternyata dalam keadaan mabuk saat membacok Raihan dan Putra.
Ketika itu Raihan dan Putra ikut dalam pertandingan futsal di Kampung Bulak Teko, Kalideres, Jakarta Barat.
Keduanya tergabung dalam Kelompok Kojan melawan Kelompok Kampung Bulak Teko.
Kedua kelompok sepakat bahwa yang kalah dalam pertandingan futsal harus membayar lapangan futsal senilai Rp360 ribu.
Baca juga: VIDEO Remaja di Jakarta Barat Tewas Ditusuk, 2 Pria Misterius Menghilang setelah Antar Korban ke RS
Mereka juga sepakat agar memakai pemain dari masing-masing kampung sehingga pihak luar dilarang terlibat.
Hasil skor menunjukan Kampung Kojan memenangkan pertandingan futsal tersebut. Namun saat itu Kampung Bulak Teko menolak membayar taruhan.
Sebab Kampung Kojan disebut curang karena memakai pemain dari luar kampung yakni korban Raihan.
Mengetahui hal itu, para pemain futsal di Kampung Bulak Teko melaporkan kejadian tersebut ke IS.
Baca juga: Diyakini Tak Berizin, Hotel Prostitusi Online-RedDoorz Tebet Nyatanya Bebas Beroperasi
Di kampung itu, IS dianggap sebagai tetua para remaja tersebut.