Bulan Suci Ramadan
Apakah Membicarakan Kejelekkan Orang Lain Bisa Membatalkan Puasa? Ini Dia Kata Buya Yahya
Apakah membicarakan orang bisa membatalkan puasa Ramadhan? Berikut penjelasan dari Buya Yahya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Apakah membicarakan orang bisa membatalkan puasa Ramadhan?
Membicarakan orang lain terutama soal keburukannya disebut dengan ghibah.
Dikutip Wartakotalive.com dari akun instagramnya, menurut Buya Yahya, membicarakan orang lain bukan termasuk 9 hal yang membatalkan puasa.
Akan tetapi para Ulama menjelaskan bahwa membicarakan kejelekan orang lain menjadikan pahala puasa yang dilakukan akan habis.
Tidak hanya sampai di situ saja, akan tetapi dosa menggunjing adalah sungguh amatlah sangat besar.
Baca juga: Waspada! Kekurangan 1 Persen Air Putih di Dalam Tubuh Bisa Membuat Daya Ingat Turun
Baca juga: Danlantamal III: Berpuasa Tidak Boleh Jadi Alasan Kendor Jalani Perintah Pimpinan
Jika perzinaan adalah hina dan sangat hina maka menggunjing adalah lebih hina dari itu semua.
Oleh sebab itu mari kita senantiasa menjaga lidah kita dari menggunjing orang lain.
Adapun membicaran kebaikan orang lain jika maksudnya adalah baik misalnya sebagai contoh untuk ditiru maka hal itu adalah sesuatu yang sangat dianjurkan.
Jadi membicarakan kebaikan orang lain bukanlah menggunjing yang dilarang, tidak membatalkan puasa dan tidak menghilangkan pahalanya bahkan justru menambah pahala.
Karena ghibah artinya membicarakan ‘aib orang lain sedangkan ia tidak ada di saat pembicaraan.
‘Aib yang dibicarakan tersebut, ia tidak suka diketahui oleh orang lain.
Adapun dosa ghibah dijelaskan dalam firman Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
Asy Syaukani rahimahullah dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Allah Ta’ala memisalkan ghibah (menggunjing orang lain) dengan memakan bangkai seseorang. Karena bangkai sama sekali tidak tahu siapa yang memakan dagingnya. Ini sama halnya dengan orang yang hidup juga tidak mengetahui siapa yang menggunjing dirinya. Demikianlah keterangan dari Az Zujaj.”