Bulan Suci Ramadan

Tips Puasa Sehat bagi Pasien Jantung Salah Satunya tidak Setop Obat yang Diresepkan Dokter

Berikut ini penjelasan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Cut Arsy Rahmi soal pasien jantung

Penn Medicine
Kaum Muslim termasuk mereka yang mengalami masalah jantung bisa mendapatkan berbagai manfaat dari melakukan puasa di bulan Ramadhan, asalkan memperhatikan sejumlah hal. Ilustrasi: Seorang pria yang memegang dada sebelah kiri menahan rasa nyeri di jantung. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bagi pasien jantung, bagaimanakah sebaiknya dalam menjalankan ibadah puasa ramadan?

Sebagaimana diketahui, biasanya pasien jantung harus mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter spesialis jantung.

Berikut ini penjelasan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, Cut Arsy Rahmi.

Video: Puasa Tetap Sehat saat Pendemi Covid-19

Cut Arsy Rahmi mengatakan, para Muslim termasuk mereka yang mengalami masalah jantung bisa mendapatkan berbagai manfaat dari melakukan puasa di bulan Ramadhan, asalkan memperhatikan sejumlah hal.

Khusus untuk pasien jantung, antara lain asupan minuman dan makanan yang tidak boleh berlebihan.

"Biasanya pasien gagal jantung tidak boleh minum terlalu banyak, pas buat pasien berpuasa dengan memperhatikan aturan yakni jumlah 1,5 liter cairan atau disesuaikan dengan berat badan, mungkin sekitar enam gelas," kata Arsy Rahmi dalam sebuah diskusi bertajuk "Anda Bertanya Dokter Menjawab" secara daring, ditulis Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Jadwal Buka Puasa DKI Jakarta Hari Ini Kamis 15 April 2021, Lengkap Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadan

Baca juga: Jadwal Buka Puasa Kota Bogor Hari Ini Kamis 15 April 2021, Ini Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadan 2021

Minum dibagi ke dalam beberapa waktu, yakni 2 gelas saat sahur, 1 gelas saat buka puasa, 2 gelas saat malam malam dan segelas sebelum tidur.

Selain itu, pasien juga sebaiknya tidak berhenti mengonsumsi obat-obatan.

Dokter jantung biasanya meresepkan obat sebanyak 5-6 jenis yang dibagi untuk dikonsumsi pagi, siang atau sore hari dan ini bisa Anda sesuaikan selama Ramadan.

"Minta dokter memberikan obat regimen 1-2 hari saja, rata-rata obat jantung pemberiannya 1-2 hari sekali, jarang yang sampai 3 kali sehari," kata Cut Arsy.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa Jabodetabek Hari Ini Kamis 15 April 2021, Berikut Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadan

Biasa pasien jantung, stroke, pembuluh darah juga mengonsumsi obat pengencer darah kadang-kadang menyebabkan maag.

"Jadi kalau diminum saat sahur dikhawatirkan lambungnya sakit, jadi minumlah saat berbuka puasa," kata Cut yang berpraktik di Rumah Sakit Sari Asih itu.

Demikian halnya juga dengan obat perangsang kencing bagi pasien gagal jantung yang sebaiknya diminum setelah berbuka puasa.

Meminum obat ini saat sahur ditakutkan membuat tubuh menjadi lemas.

Baca juga: Lemas hingga Pusing saat Puasa Ramadan, Belum Tentu karena Kurang Asupan Gizi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved